Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Mahasiswa STIH Bone Bentrok, Ini Penyebabnya

Akibat bentrokan itu salah seorang mahasiswa pengurus BEM dan satpam kampus mengalami luka di bagian wajah.

Penulis: Justang Muhammad | Editor: Mahyuddin
justang/tribunbone.com
Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Lapatau Bone bentrok di depan kampusnya, Jl Yos Sudarso, Kecamatan Tanete Riattang Timur, Watampone, Senin (19/9/2016) sore. 

TRIBUNBONE.COM, TANETE RIATTANG TIMUR - Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Lapatau Bone bentrok di depan kampusnya, Jl Yos Sudarso, Kecamatan Tanete Riattang Timur, Watampone, Senin (19/9/2016) sore.

Pantauan TribunBone.com, bentrok terjadi sekitar pukul 16.00 Wita, melibatkan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STIH Bone dengan Satuan Pelajar Mahasiswa Pemuda Pancasila (Sapma PP).

Bentrokan itu  karena anggota Sapma PP tersinggung ditegur oleh anggota BEM STIH.

Terguran itu lantaran anggota Sapma PP menggunakan atribut organisasi, padahal itu dilarang.

"Sesuai aturan BEM, tidak ada organisasi yang dibolehkan menggunakan atribut di sekitar kampus," ujar pengurus BEM STIH Watampone, Wahyu kepada.

"Jadi dicoba memberikan peringatan untuk membuka baju atribut yang digunakan malah dia pergi panggil teman-temannya."

Akibat bentrokan itu salah seorang mahasiswa pengurus BEM dan satpam kampus mengalami luka di bagian wajah.

Sementara anggota Sapma PP Davrianto menyebutkan, dirinya merasa keberatan dengan aturan tersebut.

"Saya mau pergi kuliah tetapi saya dilarang masuk pakai baju Sapma, masa dilarang pake baju atribut, polisi juga masuk," ujar mahasiswa semester lima itu.

Bentrokan antar kedua kelompok mahasiswa itu sempat mengakibatkan kemacetan di Jl Yos Sudarso.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved