Polemik Kerajaan Gowa
VIDEO: Keluarga Kerajaan Tantang Kapolda Sulsel Tangkap Pengrusak Brangkas Balla Lompoa
Mereka juga mempertanyakan sikap Anton dalam penanganan kasus pencurian aset yang dimiliki kerajaan Gowa.
Penulis: Darul Amri Lobubun | Editor: Suryana Anas
Laporan Wartawan Tribun Timur, Darul Amri Lobubun
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pihak keluarga kerajaan se-Sulsel tantang Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sulsel Irjen Pol Antom Charliyan untuk menangkap pelaku pembongkaran brankas di Balla Lompoa Gowa.
Hal tersebut diungkapkan salah satu pemangku adat dari keluarga kerajaan saat lakukan aksi di markas Polda Sulsel Jl Perintis Kemerdekaan Km.16 kota Makassar, Senin (19/9/2016) sore.
"Jika memang pak Kapolda Sulsel tidak bisa menangkap pelaku yang pakai topi merah dan baju merah ini maka kita yang akan turun untuk menangkapnya," kata salah satu pemangku adat.
Puluhan warga yang yang mengaku dari keluarga kerajaan di Sulsel ini demo menolak atas Peraturan Daerah (Perda) Lembaga Adat Daerah (LAD) di Gowa yang mencoreng keistimewaan raja.
Beberapa keluarga kerajaan ini seperti, keluarga dari kerajaan Mandar, Kajang, Tallo, dan keluarga besar keturunan Karaeng Kasijala kabupatrn Maros.
Selain tantang Kapolda Sulsel, mereka juga mempertanyakan sikap Anton dalam penanganan kasus pencurian aset yang dimiliki kerajaan Gowa.
"Ini baru kita lihat, apakah pak kapolda punya dua nyawa dan mempunyai nyali nanti kita buktikan saja," lanjutnya.
Diketahui, pembukaan secara paksa brangkas yang berada di Balla Lompoa adalah inisiatif dari pihak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gowa dengan alasan untuk meleatarikan aset. (*)