Nenek di Pangkep yang Amputasi Sendiri Jarinya Sudah Berkebun Lagi
Jennia sudah 12 kali ke Puskesmas Tondong Tallasa untuk berobat
Penulis: Munjiyah Dirga Ghazali | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUNPANGKEP.COM, TONDONG TALLASA - Jennia (61), warga Kampung Parangluara, Desa Bantimurung, Kecamatan Tondong Tallasa, Kabupaten Pangkep, Sulsel, sudah kembali berkebun setelah jari telunjuk tangan kirinya yang dia amputasi sendiri, membaik.
Dikunjungi tribunpangkep.com di kebun garapannya, Kampung Parangluara, Senin (12/9/16) siang, wanita lanjut usia ini sedang asyik mencabut kacang tanah.
Tangannya terlihat cekatan bekerja, sesekali ia menyeka keringatnya.
"Lukanya sudah kering. Tapi kadang datang rasa sakitnya, nak. Kalau terasa sakit, langsung'ka minum obat," kata Jennia.
Diberitakan tribunpangkep.com, bulan Juli lalu, Jennia nekat mengamputasi sendiri jari telunjuknya gara-gara tak punya duit berobat di rumah sakit.
Jarinya infeksi setelah terkena mesin perontok padi.
"Saya orang tidak punya, saya takut ke RSUD Pangkep karena biayanya mahal," kata Jennia.
Jennia sudah 12 kali ke Puskesmas Tondong Tallasa untuk berobat
Tetapi daging jari telunjuknya tetap saja meleleh hingga tulang kelihatan.
Dia kemudian diberi surat rujukan ke dokter ahli bedah RSUD Pangkep.
Namun takut uangnya tidak cukup.
"Saya potong sendiri saja, di sana (rumah sakit) pasti banyak biaya," katanya.
Pisau dapur yang digunankan Jennia mengamputasi jari telunjuknya itu.
Tidak diperban, hanya dibalut seadanya dan dikasi minyak tradisional.