Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Dihujat Akibat Konflik Adat di Gowa, Bupati: Ada yang Sesatkan Arti Pengukuhan Saya di LAD

Menanggapi berbagai pemberitaan mengenai kontroversi Lembaga Adat Daerah Gowa ini, Adnan Purichta mengirimkan tulisan kepada redaksi tribun-timur.com

Penulis: Ina Maharani | Editor: Ina Maharani
TRIBUN TIMUR/WA ODE NURMIN
Bupati Gowa, Adnan Purichta IYL dikukuhkan sebagai Sombaya ri Gowa sesuai dengan peraturan daerah (Perda)Lembaga Adat Daerah (LAD) Gowa, Kamis (8/9/2016). 

Artinya tidak ada lagi Raja di Gowa setelah Andi Idjo Krg Lalolang, karena sudah berganti nama menjadi Bupati. Olehnya itu siapapun Bupati di Gowa, maka dia sama dengan Raja Gowa, di zaman kerajaan. Itu juga yang mendasari Andi Idjo saat menyatakan bergabung dengan NKRI diangkat sebagai Bupati Gowa pertama.

Makanya Perda LAD mengatur struktur, bahwa Bupati sebagai KETUA LAD yang menjalankan fungsi Sombayya. Sekali lagi menjalankan fungsi sebagai Sombayya.

Sombayya dulunya adalah pimpinan tertinggi di Kerajaan Gowa. Setelah bergabung dengan NKRI dan berstatus Daerah Tk II Gowa, bupati yang menjadi pimpinan tertinggi.

Yang masuk dalam LAD ini bukan pribadinya/bukan individunya tapi jabatannya, sehingga sapapun yg menjadi Bupati Gowa/Wakil Bupati/Sekda, dia punya tugas dan tanggung jawab menjaga seluruh asset peninggalan sejarah serta melestarikan adat dan budaya Kabupaten Gowa.

Sama dengan museum Balla Lompoa itu milik masyarakat yang di jaga oleh Pemda Gowa, sehingga siapapun itu tidak boleh ada yang mengklaim bahwa itu miliknya. Pemda sudah mengeluarkan lebih dari Rp20 Miliar untuk membiayai dan merenovasi Balla Lompoa, tetapi malah dijadikan tempat tinggal/rumah pribadi dan posko pada saat pilkada Kepala daerah.

Soal acara accera kalompoang memang setiap tahun Pemda yang melaksanakan melalui Dinas Pariwisata. Bahkan setiap tahun di anggarkan dalam APBD.

Sekarang dengan terbentuknya Perda No. 5 tahun 2016 tentang penataan Lembaga Adat Daerah Kab. Gowa. maka tugas kami sesuai perintah Perda untuk menjaga dan melestarikan itu semua..

Semoga dgn penjelasan yg singkat ini, mampu memberikan pencerahan kepada kita semua. meskipun tulisan ini hanya secara garis besarnya saja. Terkadang memang Kebenaran itu mendapat kendala dan rintangan, yang penting niat kita tetap tulus dan ikhlas.. Insya Allah, Allah SWT pasti memberikan jalannya..

Selamat hari raya idul adha 1437 H.. Minal aidin walfaidzin, mohon maaf lahir dan batin..

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved