Pemkot Makassar Genjot Proyek Kawasan Kuliner Nusantara
"Insya Allah, pekan depan kami sudah umumkan lelang untuk proyek kuliner ini," ujar Surahman, Sabtu (10/9/2016).
Penulis: Saldy Irawan | Editor: Ina Maharani
Laporan wartawan Tribun Timur, Saldy
TRIBUN-TIMUR.COM,MAKASSAR - Pemerintah Kota Makassar terus menggenjot proyek Kawasan Kuliner Nusantara yang berada di Kecamatan Wajo, Kota Makassar.
Bagaimana tidak, pekan depan Kepala Sub Bagian (Kasubag) Pengendalian Administrasi Ekonomi dan Pembangunan (Ekbang) Pemkot Makassar Surahman mengaku akan mengumumkan lelang tender proyek yang dirintis langsung oleh Wali Kota Makassar Danny Pomanto ini.
"Insya Allah, pekan depan kami sudah umumkan lelang untuk proyek kuliner ini," ujar Surahman, Sabtu (10/9/2016).
Menurutnya setelah pengumuman ia laksanakan, para perusahaan bisa memasukkan penawaran melalui Sistem Layalan Pengadaan Secara Elektronik yang akan di buka oleh Ekbang Makassar.
Ia menjelaskan, meski lelang ini dilaksanakan secara terbuka. Para pemohon diwajibkan untuk ikut syarat dan komitmen melaksanakan proyek ini.
Surahman mencontohkan, proyek ini adalah pengadaan fisik trotoar, pastinya kontraktornya pun harus berlatar belakang jasa konstruksi.
"Yang intinya, setiap perusahaan harus memiliki sertifikat badan usaha yang sesuai dengan jenis pekerjaan yang akan ia kerjakan," ujar Surahman.
Seperti dokumen yang ia himpun dari Dinas Pekerjaaan Umum selaku kuasa pengguna anggaran (KPA), proyek ini dipecah menjadi tiga paket, dengan tiga titik jalan.
Tiga paket itu diketahui memiliki anggaran yang berbeda-beda, seperti paket 1 di Jl Nusantara yang memiliki anggaran sebesar Rp 15 miliar, Paket II Jl Nusantara Baru dengan anggaran Rp 9 miliar, dan Paket III Jl Ujung Pandang dengan anggaran Rp 2 miliar.
Ia menjelaskan, pengerjaan awal proyek Kawasan Kuliner ini akan fokus kepada pembangunan trotoar.
Bukan trotoar sembarang, trotoar yang akan dijadikan koridor kuliner ini memiliki bentuk berbeda dari yang lainnya.
"Kalau di lihat dari gambarnya koridor ini memiliki bentuk yang berbeda. Saya saja penasaran, tapi nanti kita tunggu hasilnya sama-sama," Surahman menambahkan.
Sementara itu, Kasi Pembangunan Jalan Jembatan Dinas PU Makassar M Darlis mengatakan pelaksanaan proyek ini akan dikerjakan setelah ada pemennag di proses lelang LPSE.
Ia pun menyebutkan jadwal yang ia masukkan ke big data LPSE, bahwa proyek ini harus dikerjakan Oktober mendatang.
Meski demikian, pihaknya akan bersikap profesional atas siapa pemenang tender proyek ini.
"Toh kita tidak bisa intervensi atau atur siapa pemenang. Yang jelas mereka harus ikut dengan syarat yang kita tetapkan," ujar Darlis.
● Coto dan Coffe
Sekadar dieketahui side plan proyek ini digambar langsung oleh para akademisi Universitas Hasanuddin.
Dia diketahui, para sahabat Wali Kota Makassar Danny Pomanto, Dr Eng Ihsan, Dr. Eng Yusri Lukman (arsitektur UMI), ST Aisyah, (arsitektur UIN), Supriadi Takwim (arsitektur Pepabri), dan beberap profesional arsitek dan perencana, IAI, Ika Teknik Arsitektur Unhas.
Sebelumnya Dr Eng Ihsan mengatakan bahwa pusat kuliner nantinya akan tampil beda dari kota-kota lainnya.
Menurutnya, ini merupakan cluster atau ruang terbuka berbentuk tematik, dengan kelengkapan fasilitas rekreasi makan minum.
Ihsan pun mengatakan setelah pusat kuliner ini selesai dibangun, akan menimbulkan daya tarik tersendiri bagi warga dan wisatawan yang masuk ke malassar.
"Bahkan ini bisa memecah konsentrasi dari pergerakan masyarakat hanya untuk makan dan minum di Nusantara," katanya.
Salah satu daya tarik dan menjadi trend para remaja hingga dewasa yakni adanya lokasi selfie.
"Jika di Losari bisa lihat pantai, di Nusantara ada titik selfie," katanya seraya menyebut point penting titik selfie itu bisa dimanfaatkan untuk bertemu dengan kerabat.
Khusus untuk konstruksi, kata Ihsan itu akan dibuat pedestrian berbasis beton pracetak dengan model custom berbeda dengan yang lain.
"Untuk modelnya kita sesuaikan dengan spesifik karakter kota Makassar," Ihsan menambahkan.
Perlu diketahui, kawasan yang berhadapan langsung pelabuhan Soekarno-Hatta , akan di bangun koridor pejalan kaki dengan model pedestrian yang lebar, dan smentara bisnis akan dikonsentrasikan pada usaha kuliner.
Agar pengunjung bisa nyaman menikmati aneka kuliner seperti kopi, coto, dan makanan lainnya, maka pedestrian ini akan diberi atap kanopi serta ditanami pepohonan sebagai pelindung cahaya matahari di waktu siang.