Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Muh Ridwan, Bayi Penderita Hidrocefalus di Parepare Hanya Bisa Dioperasi di RS Wahidin

Muh Ridwan adalah bayi berusia tujuh bulan, anak kelima pasangan Alimuddin dan Nursiah

Penulis: Mulyadi | Editor: Anita Kusuma Wardana
MULYADI
Muh Ridwan, balita berumur 7 bulan yang didiagonosis menderita penyakit hidrosefalus ini membutuhkan batuan. 
Laporan Wartawan Tribun Timur, Mulyadi

TRIBUN-TIMUR.COM, PAREPARE-Kepala Dinas Kesehatan Parepare, dr Muh Yamin mengatakan, bayi Muh Ridwan, pendeirta Hidrosefalus hanya bisa dioperasi di RSUP Wahidi Sudirohusodo.

"Untuk pembekakan kepalanya, hanya bisa melalui operasi dan harus di RSUP Wahidin," ujarnya.

Yamin menjelaskan, untuk penanganannya sekarang yang langsung diberikan tindakan medis fokus pada penyakit flu dan demam yang dideritanya.

"Saya lihat infonya dan langsung memerintahkan Call Center 112 untuk menjemput dan diberikan perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Andi Makkasau,"jelas Pelaksana Tugas (Plt) Direktur RSUD Andi Makkasau ini.

Muh Ridwan adalah bayi berusia tujuh bulan, anak kelima pasangan Alimuddin dan Nursiah. Alimuddin, ayah bayi Ridwan hanya bekerja sebagai buruh bangunan yang penghasilannnya Rp 50 ribu per hari.

Demi mengobati anaknya, Alimuddin mencarikan obat-obatan tradisional karena mengaku dirinya tidak bisa membelikan obat bagi anaknya secara rutin.

"Sementara ini kita carikan obat tradisional,"jelasnya.

Alimuddin mengaku pernah membawa anaknya ke RSUD Andi Makkasau. Namun, Ridwan dipulangkan lagi ke rumahnya.

Namun, pihak rumah sakit berkilah, orangtua Ridwanlah yang menolak anaknya dirawat inap.

"Orangtuanya tidak mau rawat inap. Tapi, tetap kita lakukan tindakan medis. Kita akan jemput lagi khusus penanganan hidrosefalusnya untuk dikontrol di Bagian Poli Anak, RSUD Andi Makkasau,"jelas Bagian Infokom RSUD Andi Makkasau, Fitriani.

Kondisi keluarganya yang berasal dari keluarga kurang mampu membuat bayi tersebut membutuhkan bantuan bagi para dermawan khususnya perawatan rencana operasi balita malang ini

Sementara itu, Ketua LPMK Kelurahan Bukit Harapan, berharap balita tersebut mendapatkan penanganan intensif dari pihak rumah sakit karena saat berada di rumah sakit sang anak tetap dipersilahkan dibawa pulang padahal sudah tengah malam.

"Bayi tetap dibawa pulang tengah malam menggunakan motor padahal Soreang jauh dan sang balita dibawa menggunakan motor,"ujarnya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved