Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Paserre, Penganan Wajib Ada Saat Pesta Panen Warga Tonronge Sidrap

Termasuk petani di Desa Tonrongnge, Kecamatan Baranti, Kabupaten Sidrap, Sulsel.

Penulis: St. Fathin Hamidah | Editor: Imam Wahyudi
fatin/tribunsidrap.com
Paserre khas warga Desa Tonronge, Kecamatan Baranti, Sidrap, Sulsel. 

TRIBUNSIDRAP.COM, BARANTI  - Masa panen padi adalah hal yang sangat membahagiakan.

Karena itu, para petani menyebutnya pesta panen dan melakukan ritual sesuai kepercayaan turun temurun mereka.

Pada masa panen, petani sering membuat beraneka macam makanan untuk dimakan bersama-sama sebagai bentuk syukur kepada Allah SWT.

Termasuk petani di Desa Tonrongnge, Kecamatan Baranti, Kabupaten Sidrap, Sulsel.

Di Desa Tonronge, penganan yang wajib ada saat masa panen adalah sawella, onde-onde, loka panas (pisang Ambon), dan yang paling utama adalah paserre.

Paserre berupa beras ketan merah disiram gula merah cair.

Rasanya enak.

Cara membuatnya sangat mudah.

Beras ketan hitam dimasak campur santan.

Bagi Suku Bugis-Makassar, penganan ini disebut songkolo.

Gula merah dimasak hingga mencair

Setelah matang, songkolo ditempatkan di piring lalu disiram gula merah cair.

Silakan menyantapnya.

Bagi warga Desa Tonronge, ketan merah bermakna doa agar hasil panen mereka selalu berlimpah.

Sedangkan gula merah bentuk permohonan agar jerih payah mereka membuahkan hasil yang baik dan halal.

Santan kelapa simbol penghasilan mereka dari panen tersebut bermanfaat bagi petani seperti halnya kepala yang memiliki banyak manfaat.

"Paserre ini harus ada di setiap pesta panen karena memiliki makna yang sangat baik," ujar tokoh masyarakat Tonronge, Hamka Laokki, Jumat (2/9/16)..

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved