Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Danny Pomanto Beberkan Cara Penerapan Smart City di Bandung

Sombere dan Smart City menjadi salah satu program andalan pemerintahan DIA

Penulis: Saldy Irawan | Editor: Suryana Anas
HANDOVER
Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Danny Pomanto pembicara pada International Smart City Forum (ISCF) 2016 Bandung yang dihelat selama dua hari, 2 hingga 3 September 2016 di The Trans Luxury Hotel Ballroom, Bandung. 

Laporan wartawan Tribun Timur, Saldy

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan 'Danny' Pomanto pembicara pada International Smart City Forum (ISCF) 2016 Bandung yang dihelat selama dua hari, 2 hingga 3 September 2016 di The Trans Luxury Hotel Ballroom, Bandung.

ISCF adalah forum saling berbagi solusi efektif dan best practice bagi berbagai kota dan kabupaten sehingga setiap pengguna dan pengembang aplikasi Smart City dapat bekerjasama untuk meningkatkan kualitas teknologinya.

Lewat pemaparannya, tanpa canggung Wali Kota Makassar Danny Pomanto ini membeberkan cara menyukseskan Smart City.

"Cara kami membumikan Smart City dengan menggandengkannya bersama konsep kearifan lokal yang dikenal oleh masyarakat kami dengan karakter Sombere," sebut Danny, via rilis ke tribun-timur.com, Sabtu (3/9/2016).

Sombere dan Smart City menjadi salah satu program andalan pemerintahan DIA (Danny - Ical). Lewat karakter Sombere, Smart City diperkenalkan ke warga kota sampai di pemukiman - pemukiman di daerah pinggiran kota.

Di bidang kesehatan, sambung Danny, Smart City diaplikasikan pada program Dottoro ta lazim diistilahkan home care yang berbasis telemedicine.

Pasien menguhubungi call center Home Care yang terdapat di 46 Puskesmas.

Setelah mengantongi data pasien, mobil home care yang ditumpangi dokter dan perawat dilengkapi fasilitas EKG meluncur ke rumah pasien.

Bagian tercanggih dari basis telemedicine bagi pasien jantung, data medis pasien berupa rekaman EKG dikirimkan ke server yang dilanjutkan ke dokter ahli setelah itu diagnosanya akan terkirim melalui smartphone petugas medis yang berada di rumah pasien.

Home Care berbasis telemedicine mampu mereduksi jumlah kunjungan pasien ke Puskesmas, dan Rumah Sakit milik pemerintah kota Makassar.

Layanan kesehatan 24 jam saat ini berjumlah 48 unit yang melayani warga di empat belas kecamatan se-kota Makassar.

Selain di bidang kesehatan, Smart City di Makassar juga menyentuh ranah pendidikan dengan meluncurkan Makassar Student Smart Card bekerjasama dengan BNI.

Kartu pintar pelajar ini mampu memonitor kehadiran siswa di sekolah, jadwal ujian, hingga jenis jajanan yang dikonsumsi oleh anak sekolah.

Seluruh laporannya akan masuk ke handphone pintar orang tua siswa.

"Jadi, orang tua dapat mengontrol anak-anaknya setiap saat lewat kartu ini," kunci Danny yang juga ayah dari tiga puteri. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved