Berkah Sulit Pesan Tiket Bus untuk Mudik

TRIBUN-TIMUR.COM-Karya Kasman Suherman bersama sejumlah mahasiswa Teknik Informatika Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar patut diacungi jempol.

Melalui website tiketbusku.com yang dibuatnya, warga yang ingin bepergian menggunakan bus dari Makassar ke kabupaten lain di Sulawesi Selatan atau sebaliknya kini makin mudah.

Tak perlu lagi ke kantor perwakilan bus. Cukup pesan tiketnya secara online melalui website tiketbusku.com. Harga yang ditawarkan pun sama dengan harga, jika penumpang membeli tiket di perwakilan.

Namun, keuntungan memesan tiket melalui situs tiketbusku.com yakni dapat dilakukan lebih mudah, cepat, tanpa harus mencetak tiket dan dapat dilakukan di mana saja.

Layanan ini mulai beroperasi sejak Mei 2016 lalu. Kini telah bekerja sama dengan enam perusahaan bus yakni Piposs, Kharisma, Bintang Marwah, Garuda, Mega Mas dan Cahaya Bone.

"Jumlah usernya kini rata-rata mencapai 5.000 untuk setiap perusahaan per bulannya. Bahkan, pada momen Lebaran Juli lalu, jumlah user untuk setiap perusahaan mencapai 18 ribu," kata Kasman saat ditemui Tribun, Sabtu (13/8/2016) lalu.

Meskipun menjadi situs reservasi tiket bus online pertama di Sulawesin Selatan, rute yang ditawarkan pun tidak sebatas dari Makassar ke kabupaten/kota di Sulsel. Melainkan sejumlah daerah di provinsi lain di Pulau Sulawesi, seperti Mamuju, Palu, Donggala, Gorontalo, Manado, dan Bitung.

"Ide awal membuat situs ini berangkat dari pengalaman kami, sebagai mahasiswa yang mengalami kesulitan untuk pemesanan tiket bus untuk pulang kampung. Sehingga, kami membuat layanan ini sebagai bentuk kontribusi nyata kami untuk masyarakat yang pernah merasakan hal yang sama," kata Kasman.

Dengan hadirnya tiketbusku.com diharapkan dapat membantu wisatawan baik dari negeri maupun luar negeri yang ingin berkunjung ke sejumlah daerah di Sulsel melalui Makassar.

Namun, kata Kasman, tantangan tim saat ini bagaimana mengedukasi masyarakat untuk beralih memesan tiket secara online dibanding bersusah payah ke perwakilan.

Selain itu, saat pertama kali menawarkan layanan mereka kepada perusahaan bus tidaklah selalu mudah. Mereka harus berupaya mengedukasi perusahaan agar beralih dari sistem konvensional ke online.

Sejumlah perusahaan pun sempat menolak dengan alasan untuk mengubah sistem manajemen berbasis online membutuhkan biaya besar dan SDM yang terampil.

Kasman bersama timnya pun membuatkan sistem pengelolaan berbasis online yang diberikan secara gratis kepada perusahaan yang siap bekerja sama. Mereka juga menyediakan trainer untuk melatih karyawan dari perusahaan yang telah bekerja sama.

Mereka kemudian sharing fee dengan mitra. Walapun tiga bulan pertama ini Kasman dkk masih uji coba dan belum memikirkan keuntungan. Tapi, mereka yakin potensi ke depannya sangat besar.

“Sebab mitra kami pun sangat terbantu seperti Piposs yang penjualannya meningkat dengan biaya operasional menurun," jelasnya.