Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Beginilah Jeritan Hati Orangtua Bripda Muhlis ‘Hanya Allah yang Tahu Betapa Sakitnya Kami’

Tahe dan Halimah berulang kali meminta agar kasus ini tak diungkit-ungkit lagi

Penulis: Justang Muhammad | Editor: Ilham Arsyam
FACEBOOK.COM/ARMHA EXMHOTZ
Harmawati 

TRIBUN-TIMUR.COM - Orangtua Bripda Muhlis tersangka pembunuh bidan Harmawati di Bone Sulawesi Selatan begitu terpukul dengan kabar yang menimpa anaknya.

Tribunbone.com menemui kedua orangtua Bripda Muhlis, Tahe-Halimah, di kediaman mereka, Desa Lappa Bosse, Kecamatan Kajuara, Kabupaten Bone, Minggu (21/8/2016).

Tahe dan Halimah tak bisa berbicara banyak terkait kasus yang membelit anaknya.

Berbicara dalam bahasa Bugis, Tahe dan Halimah berulang kali meminta agar kasus ini tak diungkit-ungkit lagi.

“Sudahlah dek, tidak usah diungkit-ungkit lagi,” kata Halimah.

Sementara Tahe hanya bisa mengurut dadanya.

“Saya tidak tahu mau berkata apa lagi. Kami sedang menderita,” ujarnya.

Dia juga mengaku sempat stres dengan kabar tersebut.

Mendengar perkataan suaminya, Halimah tak bisa membendung rasa sakit harinya.

“Sudahlah dek, hanya Allah yang tahu betapa menderita kami, kasihanilah kami,” ujarnya sambil memukul-mukul lantai.

Bripda Muhlis, yang ditahan di Polres Bone belum pernah dijenguk keluarganya sejak ditahan 18 Agustus lalu.

"Saya belum pernah jenguk Muhlis, saya malu. Selain itu, polisi bilang belum bisa dijenguk," kata ayah Bripda Muhlis, Tah

Bripda Muhlis diduga kuat pembunuh bidan Harmawati.

Harmawati ditemukan tak bernyawa di Dusun Tappareng, Desa Lappa Bosse, Kecamatan Kajuara, sekitar pukul 18.00 Wita, Senin (15/8/2016).

Gadis berjilbab tersebut berdomisili dan ngontrak di Pondokan Orange, Jl Landak Baru, Kota Makassar.

Kasus Bripda Muhlis, anggota sabhara Polda Sulsel, itu tengah diusut Polres Bone.

Tetangga Ungkap Rencana Pernikahan

Bripda Muhlis, terduga pembunuh bidan Harmawati (23), diketahui sudah bertunangan putri Suardi, bidan Ani.

Informasi ini dihimpun tribunbone.com dari tetangga Suardi bernama Wati, di Desa Gona, Kecamatan Kajuara, Bone, Minggu (21/8/2016).

"Semua orang sudah tahu di kampung ini, mereka telah bertunangan sesudah bulan Ramadan lalu," kata Wati kepada tribunbone.com.

Wati juga tahu kapan rencana pernikahan Bripda Muhlis-Ani.

"Bulan depan," katanya.

Muhlis disebut telah membawa Ani ke Kota Watampone, Kabupaten Bone, untuk sidang izin nikah.

"Sudah pergi sidang nabawa calon istri dan mertuanya, kan kalau polisi yang mau nikah disidang dulu," ujar Wati.

Suardi Mengelak

Sebelum menemui Wati, tribunbone menyambangi Suardi di kediamannya.

Dia tidak bersedia berkomentar terkait kasus Bripda Muhlis.

Bripda Muhlis, personel Polda Sulsel, yang terduga kuat sebagai pelaku pembunuhan bidan Harmawati (23).

Tribunbone.com menemui Suardi di rumahnya, Desa Gona, Kecamatan Kajuara, Bone, Minggu (21/8/2016).

"Tidak ada kapasitas saya bicara, tidak ada urusan sama saya," kata Suardi kepada tribunbone.com.

"Saya mau pergi salat Asar, saya imam di sana," Suardi bergegas ke masjid yang tidak jauh dari kediamannya.

Sebelumnya, tribunbone.com menanyakan rencana Bripda Muhlis menikahi bidan Ani, putri Suardi.

Bripda Muhlis dikabarkan pernah melamar Ani.

Namun, Suardi menjawab,"belum, baru sebatas kenal."

Suardi adalah imam dusun Gona.

Dia juga punya usaha, praktek perawat swasta, di kediamannya itu.

Bripda Muhlis diduga kuat pembunuh bidan Harmawati.

Harmawati ditemukan tak bernyawa di Dusun Tappareng, Desa Lappa Bosse, Kecamatan Kajuara, sekitar pukul 18.00 Wita, Senin (15/8/2016).

Gadis berjilbab tersebut berdomisili dan ngontrak di Pondokan Orange, Jl Landak Baru, Kota Makassar.

Kini Bripda Muhlis mendekam di markas Polres Bone, diperiksa sebagai terduga pembunuh Harmawati. (*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved