Beginilah Jeritan Hati Orangtua Bripda Muhlis ‘Hanya Allah yang Tahu Betapa Sakitnya Kami’
Tahe dan Halimah berulang kali meminta agar kasus ini tak diungkit-ungkit lagi
Penulis: Justang Muhammad | Editor: Ilham Arsyam
TRIBUN-TIMUR.COM - Orangtua Bripda Muhlis tersangka pembunuh bidan Harmawati di Bone Sulawesi Selatan begitu terpukul dengan kabar yang menimpa anaknya.
Tribunbone.com menemui kedua orangtua Bripda Muhlis, Tahe-Halimah, di kediaman mereka, Desa Lappa Bosse, Kecamatan Kajuara, Kabupaten Bone, Minggu (21/8/2016).
Tahe dan Halimah tak bisa berbicara banyak terkait kasus yang membelit anaknya.
Berbicara dalam bahasa Bugis, Tahe dan Halimah berulang kali meminta agar kasus ini tak diungkit-ungkit lagi.
“Sudahlah dek, tidak usah diungkit-ungkit lagi,” kata Halimah.
Sementara Tahe hanya bisa mengurut dadanya.
“Saya tidak tahu mau berkata apa lagi. Kami sedang menderita,” ujarnya.
Dia juga mengaku sempat stres dengan kabar tersebut.
Mendengar perkataan suaminya, Halimah tak bisa membendung rasa sakit harinya.
“Sudahlah dek, hanya Allah yang tahu betapa menderita kami, kasihanilah kami,” ujarnya sambil memukul-mukul lantai.
Bripda Muhlis, yang ditahan di Polres Bone belum pernah dijenguk keluarganya sejak ditahan 18 Agustus lalu.
"Saya belum pernah jenguk Muhlis, saya malu. Selain itu, polisi bilang belum bisa dijenguk," kata ayah Bripda Muhlis, Tah
Bripda Muhlis diduga kuat pembunuh bidan Harmawati.
Harmawati ditemukan tak bernyawa di Dusun Tappareng, Desa Lappa Bosse, Kecamatan Kajuara, sekitar pukul 18.00 Wita, Senin (15/8/2016).