Benahi Lorong, Dinas PU Makassar Gelontorkan Rp 1,2 Miliar
Adapun pembangunannnya diratakan di setiap kecamatan. Dimana per kecamatan mendapat jatah satu kali pembenahan.
Penulis: Saldy Irawan | Editor: Anita Kusuma Wardana
Laporan wartawan Tribun Timur, Saldy
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Dinas Pekerjaan Umum Pemerintah Kota Makassar mengklaim telah membangun lorong berantakan menjadi lorong sempurna.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kabid Sarana dan Prasarana Dinas PU Makassar Andi Darmawagus, Minggu (21/8/2016).
"Alhamdulilah, tahun 2016 ini kami telah bangun 14 lorong, dari mulai tak terurus hingga sempurna," ujarnya
Sebesar Rp 1,4 miliar anggaran daerah telah digelontorkan untuk membangun lorong di Makassar.
Adapun pembangunannnya diratakan di setiap kecamatan. Dimana per kecamatan mendapat jatah satu kali pembenahan.
Mantan Kasi Drainase Dinas PU ini menjelaskan lorong yang dibangun inu adalah permintaan dari warga yang bermukim di lorong tersebut melalui hasil rembug warga.
Kendati demikian Darmawagus mengaku tak menutup mata untuk perbaikan lorong yang belum tersentuh oleh pemerintah.
Olehnya itu, ia berharap warga bisa mengusulkan ke Dinas PU untuk permohonan perbaikan lorong.
Untuk mengusulkan perbaikan lorong itu tidak sulit, hanya dengan mengadakan rembug warga. Setelah rembug, hasilnya dirangkum dalam sebuah proposal yang disetujui oleh Lurah setempat.
Ia membeberkan, perbaikan loronhnitu dimulai dari jalan dan salurannya. Khusus untuk jalannya,itu dilakukan perbaikan paping, sedangkan salurannya itu diperbaiki dengan cara mengecornya.
Lebih jauh diungkapkan Darmawagus, tahun 2017 mendatang pihaknya akan mengusulkan Rp 2 miliar hanya untuk perbaikan lorong.
Terpisah, Zulfikar warga Barombong menyesalkan sikap Dinas Pekerjaan Umum yang lamban menyelesaikan jalan di Barombong.
"Jalan umum saja dulu perbaiki kasian baru masuk ke lorong. Dilorong itu orang tertentuji bisa lewat jalan umum semua orang," ujar Zulfikar saat ditemui di Pantai Akkarena.
Terkait dengan rencana usulan anggaran Rp 2 miliar untuk lorong, Zulfikar mengaku tidak menyetujuinya.
Pasalnya masih banyak perbaikan jalan umum yang butuh perhatian pemerintah dibanding jalan lorong.(*)