VIDEO: Sensasi Berwisata 'Negeri di Atas Awan' Puncak Karomba
Wisata pegunungan yang akrab dengan nuansa kabut ini berukuran tidak kurang dari 80 hektar dan berada di atas ketinggian 1.200 mdpl.
Penulis: Muh. Abdiwan | Editor: Anita Kusuma Wardana
TRIBUN-TIMUR.COM-Jika kawasan Lolai di Toraja kerap mengagungkan objek wisatanya yang akrab dengan sebutan negeri di atas awan, maka Kabupaten Pinrang memiliki objek wisata yang tak kalah eksotis dan estetis.
Objek wisata itu adalah Puncak Karomba, yang berpijak di Jalur menuju PLTA Bakaru, Dusun Karomba, Desa Sali-sali, Kecamatan Lembang, Kabupaten Pinrang.
Wisata pegunungan yang akrab dengan nuansa kabut ini berukuran tidak kurang dari 80 hektar dan berada di atas ketinggian 1.200 mdpl.
Keindahan panoramanya sangat mengagumkan, adanya penampakan gumpalan kabut yang mengitari Puncak Karomba semakin memperindah pemandangan kawasan tersebut. Ditambah lagi, kesejukan aroma udara segar alami yang disuguhkan, semakin menghipnotis pengunjung untuk tetap tinggal berlama-lama menyaksikan keagungan karya Tuhan itu.
"Sungguh mengagumkan, perjalanan penuh rintang terbalaskan dengan keindahan
puncak Karomba ini," kata salah seorang pengunjung, Essa Ramadani.
Kawasan ini juga cocok sebagai lokasi berpose untuk pengunjung. Apalagi, terdapat fasilitas jembatan gantung yang kerap dipenuhi gumpalan kabut, hingga membuat pengunjung yang melintasinya seolah tengah berada di atas laut lepas.
Selain itu, tempat ini juga menyuguhkan pemandangan villa dengan desain aksitektur ala Sulawesi, dari villa model Toraja, Bugis, Manado, hingga villa khas desa setempat. Terdapat juga kolam renang untuk kalangan anak-anak dan dewasa di pelataran villa.
Untuk sampai ke lokasi villa, harus menyebrang dengan jembatan gantung terlebih dahulu dari tempat parkir atau melalui tangga khusus yang memiliki jumlah 117 anak tangga.
Villa tersebut belum disewakan secara umum. Hanya orang-orang tertentu saja yang diberikan kesempatan untuk menikmati kemewahan villa itu.
"Untuk saat ini belum disewakan secara umum. Biasanya, keluarga bos yang tempati. Biasa juga ada yang sewa, tapi atas dasar persetujuan bos," kata salah seorang penanggung jawab wisata, Yoris
"Biasanya disewa per kamar. Dari Rp 200 ribu hingga Rp 300 ribu," tambah Yoris.
Sementara itu, salah seorang designer kawasan wisata tersebut, Daeng Bali mengatakan, tempat ini juga memiliki perkebunan khusus yang nantinya dapat dinikmati oleh pengunjung.
"Disini ada kebun jeruk, tin, manggis, durian dan apel. Nantinya, kami akan suguhkan untuk pengunjung jika semua pembangunan wisata ini rampung. Tentunya dengan biaya tertentu," katanya pada TribunPinrang.com, Minggu
(24/7/2016).
"Mungkin akan rampung tahun 2017. Pokoknya, objek wisata ini akan kami sulap menjadi kawasan terindah dan diminati pengunjung di Indonesia," tambahnya.
Selain itu, terdapat juga kolam yang berisi aneka ragam ikan hias.