Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Proyek Kereta Api Sulsel

Pembebasan Lahan Kareta Api Parepare Terancam Batal Tahun Ini

Belum menerima hasil pengukuran yang dilakukan Badan Pertanahan Nasional (BPN) Cabang Parepare

Penulis: Mulyadi | Editor: Suryana Anas
TRIBUN TIMUR/MUHAMMAD ABDIWAN
Proses pemasangan rel kereta api Trans Sulawesi di titik nol di Desa Lalabata, Tanete Rilau, Barru, Jumat, (13/11/2015). 

Laporan Wartawan Tribun Timur, Mulyadi

TRIBUN-TIMUR.COM, PAREPARE -Pembebasan lahan Kareta api sepanjang 11 kilometer di Kota Parepare terancam batal. Pasalnya hingga saat ini belum ada proses pembebasan yang dilakukan pasca rampung pengukuran bulan Mei lalu.

"Belum ada tindak lanjut lagi setelah dilakukan pengukuran lahan," jelas salah satu pemilik lahan yang enggan disebutkan namanya di daerah Kecamatan Soreang, Jumat (29/7/2016).

Satuan Kerja (Satker) Pembebasan lahan kareta api Makassar-Parepare ini hingga saat ini belum menerima hasil pengukuran yang dilakukan Badan Pertanahan Nasional (BPN) Cabang Parepare sehingga belum menentukan apresial (harga tanah setiap meternya).

"Pengukuran sudah dilakukan dan tinggal menunggu hasilnya dari BPN," ujar Kasubag Agraria Pemkot Parepare, Ulfa Lanto.

Pihak BPN sendiri seakan menutupi alasan belum diserahkannya hasil pengukuran pembebasan lahan kareta api tersebut. Salah satu Pegawai BPN Parepare, Amir ketika dicoba dikonfirmasi mengenai hal tersebut bungkam.

Sebelumnya, pasca kunjungan Presiden Jokowi rencananya pengukuran yang dilakukan bulan 3 lalu sudah bisa dilakukan pembayaran bulan 5.

Tetapi hingga bulan Agustus ini harga setiap meter tanah warga belum juga ditentukan.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved