Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Hari Anak Nasional

Makassar Kota Ramah Anak Dinilai Masih Sulit Tercapai

masih banyak masalah yang dihadapi kota Makassar yang harus dibereskan.

Penulis: Fahrizal Syam | Editor: Ina Maharani
TRIBUN TIMUR/FAHRIZAL SYAM
aksi simpatik Hari Anak Nasional, di Flyover Makassar, Sabtu (23/7/2016). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Direktur Eksekutif Lembaga Institut Studi Advokasi Media dan Anak (Lisan), Rusdin Tompo menilai Kota Makassar masih sulit menjadi kota ramah anak.

Rusdin Tompo yang ikut mencanangkan Makassar sebagai Kota Ramah Anak mengatakan masih banyak masalah yang dihadapi kota Makassar yang harus dibereskan.

"Menjadikan Makassar kota ramah anak bukan persoalan gampang. Ada 31 kriteria yg harus dipenuhi," kata Rusdin saat memimpin aksi simpatik Hari Anak Nasional, di Flyover Makassar, Sabtu (23/7/2016).

Salah satu kriteria yang belum bisa dicapai Kota Makassar adalah pada persoalan kepemilikan akte kelahiran anak yang masih rendah.

"Setahu saya belum mencapai 80 persen, padahal salah satu syarat untuk mencapai kota ramah anak adalah pencatatan kelahiran harus di atas 80 persen, dan itu belum memadai di Makassar," ungkapnya.

"Akte kelahiran itu adalah hak anak dan merupakan pengakuan legal negara terhadap anak. Dengan akte anak-anak dilindungi terutama yang masuk kategori children in need of special protection (CNSP)," jelasnya.

Ia melanjutkan, Kota Makassar sebenarnya memiliki banyak inovasi program perlindungan anak. Hanya saja
pendokumentasiannya yang sangat buruk dilakukan oleh SKPD terkait.

"Ini menunjukkan persoalan di Makassar masih harus dibenahi, dari sisi regulasi, anggaran, partisipasi masyarakat dan anak serta keterlibatan SKPD terkait," tutup dia. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved