Begini Kronologis Meninggalnya Kadis Kebersihan Makassar, Tiba-tiba Tak Enak Badan di Mobil
"Satu kali lagi saya dilantik, jadima Sekda," kata Syahruddin seperti ditirukan Sappi.
Penulis: Saldy Irawan | Editor: Ina Maharani
Laporan wartawan Tribun Timur, Saldy
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Selimut duka mewarnai kediaman almarhum Kepala Dinas Pertamanan dan Kebersihan Makassar Syahruddin (54).
Kamis (21/7/2016) ia dinyatakan wafat oleh tim dokter yang mananganinya.
Keluarga dan kerabatnya semua terkejut, karena sedari pagi hingga Kamis siang kondisinya terlihat sehat.
"Sehat-sehat ji bapak, tidak pernah mengeluh ada sakitnya," ujar isteri Syahruddin, Hafni Salahuddin dengan mata berkaca air mata.
Ke tribun-timur.com, ia tidak bisa berkomentar banyak atas duka yang dialami.
Sementara itu, kakak ipar dari Syahruddin, Dg Sappi pun merasa kehilangan.
Almarhum terakhir bertemu dengan Sappi saat lebaran Idul Adha tahun 2015 lalu.
Ia menyebutkan, Syahruddin bersaudara sebanyak 5 orang. Dia juga memiliki dua puteri bernama Nur Rezki dan Nur Insani.
Betapa tidak, Ramadan baru ini, Sappi ditelpon oleh Syahruddin dan memohon maaf karena tidak bisa mudik di lebaran tahun 2016 ini berhubung memiliki tugas dinas di tempat kerja yang baru.
"Daeng saya tidak bisa ke Maros, pindah tugaska sekarang di Kebersihan," ujarnya.
Tak hanya itu, Syahruddin pun berkelakar, jika sekali lagi ia dilantik dirinya akan menjabat Sekretaris Kota Makassar.
"Satu kali lagi saya dilantik, jadima Sekda," kata Syahruddin seperti ditirukan Sappi.
Sementara itu, ajudan Syahruddin Muh Junaid mengatakan bahwa seharian ia bersama almarhum.
Ia menyebutkan, di atas mobil dinasnya menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Antang Syahruddin merasa tidak enak badan sebelum dilarikan ke Rumah Sakit.