Tak Dilibatkan di Perayaan HUT ke-57 Maros, FKDDM Kecewa
Arie mempertanyakan hak dan kewajibannya selaku Daeng Maros 2016. Setelah menjadi juara, ia tidak pernah lagi dilirik oleh pihak Dispori.
Penulis: Ansar | Editor: Anita Kusuma Wardana
Laporan Wartawan Tribun Timur, Ansar Lempe
TRIBUN-TIMUR.COM, MAROS - Forum Komunikasi Dara dan Daeng Maros (FKDDM) tahun 2016 kecewa kepada pihak Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispori) yang tidak melibatkannya pada HUT Maros ke- 57.
Koordinator FKDDM Muh Arie yang juga selaku Juara 1 Daeng Maros 2016 mengatakan, mereka tidak dilibatkan pada perayaan yang dirayakan, Kamis besok.
"Untuk apa ada pemilihan Dara dan Daeng di Kabupaten Maros kalau hanya sebatas simbolis dan pajangan saja. Kami tidak dilibatkan," katanya saat menemui tribunmaros.com bersama tiga orang FKDDM, yakni Abdul Rijal, Rizky Ridhayani dan Febrianti Idris, Rabu (20/7/2016)
Arie mempertanyakan hak dan kewajibannya selaku Daeng Maros 2016. Setelah menjadi juara, ia tidak pernah lagi dilirik oleh pihak Dispori.
"Pemilihan dara dan daeng hanya untuk kepentingan beberapa oknum dalam instansi yang terkait. Oknum tersebut seenaknya memilih sendiri, yang dilibatkan saat hari jadi Maros," katanya.
Oknum Dispori tersebut tidak memperhatikan predikat prestasi dari pemilihan pemilihan dara dan daeng.
Selain itu, Arie juga mempertanyakan alasan Dispori pemenang dara dan daeng jika hanya formalitas saja.
"Kami hanya ingin memperoleh hak dan menjalankan kewajiban kami, bukan sekedar pajangan saja," katanya.
Sementara tokoh pemuda Maros, Ilham Lahiya, menyayangkan sikap Dispori yang terkesan tidak peduli dengan dara dan daeng 2016. Seharusnya, karakter dara dan daeng Maros dibentuk karakternya.
"Jika hal ini dibiarkan, jadi kapan Maros bisa mencetak pemuda berkualitas. Kapan Maros bisa mencetak generasi pemuda yang inovatif dan kreatif," katanya.(*)