Bocah Fitri Kritis di RSUD Salewangang, Setelah Tertimpa Besi Reklame 189
Syamsia kemudian panik dan membawa anaknya ke Tenrigangkae. Saat sampai, Fitri kemudian menangis dan megeluhkan sakit kepalanya.
Penulis: Ansar | Editor: Ina Maharani
Laporan Wartawan Tribun Timur, Ansar Lempe
TRIBUN TIMUR.COM, MAROS - Seorang bocah Fitri (8) warga Ongkoe, Marus kritis di RSUD Salewangang Maros, setelah tertimpa besi reklame kedai cokelat 189 Jl Poros Maros, depan bandara lama, Selasa (19/7/2016).
Korban tertimpa besi saat melintas di TKP dengan dibonceng oleh ibu kandungnya, Syamsia menuju ke rumah neneknya, Desa Ternrigangkae, Mandai, Senin kemarin.
"Kemarin (senin) saya ke rumah orangtua di Tenrigangkae saat anak saya pulang sekolah. Saat di depan (kedai cokelat) 189, tiba- tiba ada besi jatuh dan kena kepala anak saya," katanya.
Fitri yang dibonceng depan ini, mengalami luka bengkak pada kepala dan bibirnya berdarah.
Syamsia kemudian panik dan membawa anaknya ke Tenrigangkae. Saat sampai, Fitri kemudian menangis dan megeluhkan sakit kepalanya.
"Saya dan keluarga kemudian membawanya ke Puskesmas Mandai, tapi disana tidak bisa diobati, makanya dirujuk lagi ke rumah sakit dengan menggunakan ambulans," ujarnya.
Di Salewangang, putri tunggal pasangan Syamsia dan Kurnia ini, masih menangis kesakitan kepala hingga muntah darah. Dia lalu dimasukkan cairan infus oleh petugas medis.
Syamsia melanjutkan, besi yang menimpa putrinya tersebut adalah bagian dari reklame 189. Saat ia melintas, pemilik toko membongkar reklame tersebut sehingga besi jatuh dan menimpa anaknya.
"Saya kan berjalan pelan- pelan. Ternyata ada pembongkaran reklame, tapi saya tidak lihat. Tidak ada juga tanda- tanda dipasang. Saat saya di bawah reklame, tiba- tiba ada besi yang jatuh dan kena kepala anak saya," katanya.
Hanya saja, Syamsia belum melaporkan hal tersebut ke Polres Maros. Ia masih berusaha menemui pemilik 189, Agus. Namun Agus belum berinsiatif untuk menemuinya.
Sedangkan pemilik 189, Agus tidak bisa temui. Bahkan pegawainya, mengaku tidak memiliki telepon seluler bosnya.
"Dia tidak ada disini. Ke Makassar ki sama istrinya. Saya juga tidak tahu nomor hapenya," katanya.