TN Babul Kumpulkan Sampah 200 Kantong di Kawasan Air Terjun Bantimurung
Warga sekitar kawasan wisata alam Bantimurung dan pengunjung dijelaskan tentang, bank sampah sebagai suatu sistem pengelolaan sampah kering
Penulis: Ansar | Editor: Ilham Arsyam
Laporan Wartawan Tribun Timur, Ansar Lempe
TRIBUN TIMUR.COM, MAROS - Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung bekerjasama dengan Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Sulawesi dan Maluku (P3E Suma) dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Maros membersihkan sampah di kawasan wisata alam Bantimurung, Jumat (15/7/2016).
Kepala Balai Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung, Sahdin Zunaidi mengatakan, kegiatan tersebut melibatkan warga sekitar wilayah Bantimurung, pelaku usaha, serta staf-staf Balai TN Babul dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Maros.
"Kami memungut semua jenis sampah, mulai dari gerbang masuk wisata Bantimurung sampai ke areal air terjun Bantimurung. Sekitar 200 kantong sampah dikumpulkan," katanya.
Kegiatan tersebut dirangkaikan dengan bersosialisasi tentang pengelolaan sampah plastik dan bank sampah.
Warga sekitar kawasan wisata alam Bantimurung dan pengunjung dijelaskan tentang, bank sampah sebagai suatu sistem pengelolaan sampah kering secara kolektif.
"Sistem ini akan menampung, memilah, dan menyalurkan sampah yang bernilai ekonomi. Masyarakat akan mendapat keuntungan ekonomi dari menabung sampah," ujarnya.
Warga dan pengunjung diberikan penjelasan terkait sampah plastik dan penanganannya. Saat ini plastik telah menjadi komponen penting dalam kehidupan modern.
Plastik menggantikan kayu dan logam. Kelebihan yang dimilikinya diantaranya, ringan dan kuat, tahan terhadap korosi, transparan dan mudah diwarnai, serta sifat insulasinya yang cukup baik.
"Plastik ini sangat berguna bagi warga. Bisa dibuat menjadi kemasan makanan, alat-alat rumah tangga, mainan anak, elektronik sampai dengan komponen otomotif," katanya.
Dia mengimbau kepada warga sekitar Bantimurung serta pengunjung supaya lebih memperhatikan sampah plastik dan membuangnya pada tempatnya.
Kegiatan ini akan dilaksanakan sebulan sekali dengan melibatkan stakeholder terkait.