Penerimaan Siswa Baru 2016
Orangtua Calon Siswa Dimintai Rp 1 Juta, Ini Penjelasan Kepsek SMP 1 Maros
Pungutan tersebut inisiatif Komite dan tidak melibatkan sekolah.
Penulis: Ansar | Editor: Suryana Anas
Laporan Wartawan Tribun Timur, Ansar Lempe
TRIBUN-TIMUR.COM, MAROS - Kepala Sekolah SMP 1 Maros, Andi Ansar membatah jika sekolahnya melakukan pungutan Rp 1 juta kepada orangtua calon siswa.
Pungutan tersebut inisiatif Komite dan tidak melibatkan sekolah.
Pungutan tersebut dilakukan untuk membeli AC ruang kelas dan bangku sekolah yang sudah rusak, namun belum pernah diganti. Hal tersebut berdasarkan informasi yang diterimanya.
"Itu pembangunan fasilitas ruangan, untuk AC dan meja untuk ruangan sekolah. Memang ada bantuan dari Diknas tapi tidak mencukupi.
Kami tidak mau pungut biaya ke siswa karena itu pelanggaran. Tapi itu itu kesepakatan Komite," katanya.
Selama ini, Diknas tidak pernah memberikan bantuan AC. Sementara kursi yang diberikan Diknas terbatas dan tidak cukup untuk digunakan siswanya.
"Saya hanya bisa kasi masukan saja. Itu komite yang beriniatif. Kami tidak mau meresahkan masyarakat. Kalau tidak mampu, kita gratiskan," katanya, Kamis (14/7/2016).
Hanya saja, untuk menggratiskan memiliki syarat tertentu seperti memiliki Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan surat keterangan tidak mampu.
Menurutnya, pengadaan AC tersebut pertama kalinya. Sebelumnya, 32 ruangan kelas SMP 1 tidak ber AC dan hanya menggunakan kipas angin.
"Kami punya 32 ruangan kelas. Rencananya 11 ruangan untuk kelas satu dipasangi AC. Apalagi kipasnya sudah rusak semua," katanya.
Untuk pendaftar, ada 400 calon siswa yang mendaftar, namun untuk sementara baru 380 calon yang diterima. Sementara lebihnya, belum mengikuti pendaftaran ulang. (*)