Idul Fitri 1437 H
AGH Sanusi Baco Bawakan Tausiah di Halal Bihalal UIM
Dihadiri Rektor UIM, Dr Hj Majdah MZ Agus A Nu'mang
Penulis: Hasrul | Editor: Suryana Anas
Laporan Wartawan Tribun Timur, Hasrul
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR --Yayasan Perguruan Tingi Al-Gazali Makassar bersama Universitas Islam Makassar (UIM) melaksanan Halal bi Halal di Auditorium KH Muhyiddin Zain UIM, Jl Perintis Kemerdekaan, Senin (11/7/2016).
Kegiatan ini dihadiri seluruh sivitas akademika UIM, para pengurus wilayah Nahdatul Ulama (NU), dan para pengurus Yayasan Perguruan Tinggi Al-Gazali Makassar.
Rais Syuriyah PWNU Sulsel, AGH M Sanusi Baco turut hadir dalam kegiatan ini sekaligus menyampaikan tausiah.
Dalam tausiahnya Anregurutta Sanusi Baco membahas tentang makna dan kebiasaan yang dilaksanakan umat Islam Indonesia ketika menghadapi 1 Syawal (Idul Fitri) yakni, mengucapkan Minal 'Aidin Wal Faidzin, melaksanakan silaturrahim, dan Halal bi Halal.
Pertama, makna Minal 'Aidin Wal Faidzin yang mengandung doa dan harapan yang kita ucapkan kepada seluruh keluarga, tetangga, dan umat Islam pada umumnya.
Ucapan tersebut biasanya diucapkan setelah melaksanakan Salat Idulfitri serta berharap kepada Allah SWT untuk kembali menemukan kesucian, kembali fitrah, kembali menemukan kebenaran.
Kedua, Silaturrahim adalah salah satu ajaran inti Agama Islam, Rasullullah SAW berkata, "Siapa yang ingin umurnya diperpanjang dan reskinya diperbanyak, hendaklah ia melaksanakan Silaturrahim," kata, Anregurutta Sanusi Baco memberi penguatan.
Anregurutta Sanusi Baco menjelaskan secara bahasa sila artinya menyambung, rahim artinya tempat dikandungnya janin, tetapi secara luas makna dari kata Silaturrahim adalah menyambung tali persaudaraan yang telah putus.
Ketiga, Halal bi Halal bermakna adanya keseimbangan mau memberi maaf dan mau menerima maaf, kalau tidak seimbang berarti Halal bi Haram, kemudian dari segi bahasa Halal bi Halal bermakna menyelesaikan segala masalah, meluruskan tali yang kusut, dan mencairkan air yang beku.
Momentum hari ini jadikanlah semua masalah menjadi selesai, memperbaiki yang kusut, dan mencairkan suasana yang beku.
Tampak hadir Rektor UIM, Dr Hj Majdah MZ Agus A Nu'mang, Mustasyar NU Sulsel yang juga mantan Ketua NU Sulsel KH Abdurrahman K, Wakil Ketua Yayasan Dr Arfah Shiddiq, Wakil Rektor I Prof Dr Arfin Hamid, Wakil Rektor II Dr Saripuddin Muddin, Wakil Rektor III Dr Abd Rahim Mas P Sanjata, Wakil Rektor IV Dr Muammar Bakry, Para Dekan, Ketua Lembaga, dan Dosen UIM. (*)