Dirjen Pendis Kemenag: Segera Bikin Desain Asrama MAPK Ujungpandang
Asrama MAPK UJungpandang ini akan memanfaatkan kampus lama, di eks asrama haji Daya.
Penulis: Thamzil Thahir | Editor: Mahyuddin

MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM - Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Agama Islam (Pendis) Kementerian Agama RI Dr Phil Kamaruddin Amin MA, menginstruksikan kepada pihak Kementerian Agama Wilayah Sulsel untuk segera membuat desain gedung asrama Madrasah Aliyah Program Khusus (MAPK) Ujungpandang, dan diajukan ke instansinya di Jakarta.
"Jangan lagi ditunda-tunda, sebelum penganggaran tambahan tahun ini," kata Dirjen saat meninjau kondisi asrama MAPK/MAKN di Kampus Al Hidayah eks Asrama Haji Daya, Jl Perintis Kemerdekaan Km 18, Kelurahan Daya, Kecamatan Biringkanaya, Makassar, Sabtu (9/7/2016) siang.
Asrama MAPK UJungpandang ini akan memanfaatkan kampus lama, di eks asrama haji Daya.
DIa tidak menyebutkan rincian anggaran uang disediakan, tapi menteri meminta desain itu rampung paling lambat Agustus 2016.
DIrjen datang khusus menjadi salah seorang pembicara di Reuni Akbar Alumni MAPK/MAKN. reuni akbar pertama ini melibatkan 22 angkatan (1987 - 2012).
Selain Dirjen, jadi pembicara antara lain Sekretaris Kanwil Kemenag Rappe, Kepala MAN 3/MAKN Makassar, dan perwakilan alumni MAPK Farid F Saenong Phd MA (1994).
Tentang rencana pembangunan asrama baru MAPK ini ditegaskan dalam rangka komitmen kementerian agama untuk mengembalikan peran strategis 10 MAPK/MAKN di Indonesia.
Sejatinya, tahun 2016 ini, grand desain revitalisasi MAPK sudah mulai berjalan, sebagai rangkaian paket diversifikasi madrasah di Indonesia.
"Namun, karena defisit anggaran penerimaan pajak kemenag dipangkas Rp 1,2 Triliun, inilah kenapa paket MAPK ini tertunda tahun ini," katanya doktor dari IAIN Alauddin Makassar ini.
Paket diversifikasi madrasah dari kemenag ini dibagi tiga. Ada 17 MAN-INsan cendekia yang fokus di madasah Sains, lalu formalisasi 17 Ma'had Aliiy (khusus untuk bidang ilmu keagamaan berbasis pesantren tradisional) dan terakhir revitalisasi 10 MAPK/MAKN di Indonesia.
MAPK adalah pesantren negeri yang dirintis Menteri Agama RI Dr Munawir Djazali (1983-1993) tahun 1987 silam.
Awalnya didirikan di Padang Panjang, Ciamis, Yogyakarta, Jember, dan terakhir MAPK Ujungpandang.
Lalu tahun 1990, karena dianggap sukses menteri Agama ke-13 dua periode ini membangun lagi di 5 kota; MAPK Banda Aceh, MAPK Jakarta, MAPK Surakarta, dan MAPK Banjarmasin, dan MAPK Mataram.
MAPK adalah model small class yamg hanya menerima 40 santri perwalilan kabupaten/kota di wilayah sekitar kota MAPK.
Santrinya mendapat beasiswa tiap bulan, diasramakan laiknya pesantren, tenaga pendidik pilihan, semua kitab dan buku mata pelajaran ditanggung penuh oleh pemerintah, dan bahasa Arab dan Bahasa Inggris menjadi bahasa wajib.
Sekitar 70 persen alumninya kuliah di Timur Tengah, Barat dan perguruan tinggi ternama di Indonesia.