Ulah Begal di Makassar
Susuman Halim: Mata Rantai Kelompok Begal Harus Diputus
Sugali menegaskan Pemkot Makassar harus hadir memberikan kepastian dan rasa aman bagi warganya.
Penulis: Abdul Azis | Editor: Suryana Anas
Laporan Wartawan Tribun Timur Abdul Aziz Alimuddin
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Wakil Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Kota Makassar Susuman Halim menyatakan sudah dua tahun lebih anak-anak remaja seusia SMP dan SMA di Makassar berprofesi sebagai tukang begal.
"Para korban begal Makassar masuk kategori bencana sosial, sudah dua tahun lebih anak-anak usia sekolah, ramaja menjadi tukang begal dan korbannya siapa saja, tidak pandang bulu," kata Susuman, Selasa(21/6/2016).
Sugali sapaan Susuman mengatakan setahun lalu dirinya memberanikan diri untuk intrupsi saat Wali Kota Makassar Danny Pomanto akan membacakan sambutannya di rapat paripurna perdana.
"Saya masih ingat betul interupsi itu atas kekhawatiran saya dengan prilaku adik-adik remaja usia sekolah yang mengikuti trand atau gaya komplotan begal," kata Sugali.
"Saya mengigatkan kita semua agar kelompok begal mata rantainya cepat diputus dan dilakukan pembinaan sebelum begal profesional memanfaatkan dan mendidik mereka sebagai kader atau jangan nanti ada keluarga dekat yang jatuh korban baru merasakan duka akibat begal," tambah Sugali.
Sugali menegaskan Pemkot Makassar harus hadir memberikan kepastian dan rasa aman bagi warganya. Pemerintah, lanjut Sugali, harus melakukan langkah-langkah nyata, termasuk bila sudah darurat pemerintah meningkatkan status Makassar menjadi Makassar siaga begal, Makassar Waspada Begal atau Makassar Darurat Begal.
"Ini tahun ke dua aksi begal dan hampir kita lupa bahwa para begal setiap saat beraksi. Aksi mereka klimaks sewaktu ramenya pemberita dan di medsos tentang tag #mkstdkaman#, yaa kita hampir lupa bahwa begal ternyata menghantui kita semua," ujar Sugali.(*)