Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ada Aroma Korupsi, Tim Ahli LPJK Cek Fisik Material Gendang Dua

Penyidik kembali mendatangkan tim ahli dari Lembaga Pengawasan Jasa Konstruksi (LPJK) untuk melakukan cek fisik

Penulis: Hasan Basri | Editor: Anita Kusuma Wardana
TRIBUN TIMUR/HASAN BASRI
Lembaga Pengawasan Jasa Konstruksi (LPJK) untuk melakukan cek fisik dan material gendang dua, Kamis (16/6/2016) 

Laporan wartawan Tribun Timur Hasan Basri

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR-Kejaksaan Negeri Makassar terus mendalami proyek pegadaan "gendang dua" atau tempat sampah milik pemerintah Kota Makassar yang diindikasi mengalami penyimpangan.

Penyidik kembali mendatangkan tim ahli dari Lembaga Pengawasan Jasa Konstruksi (LPJK) untuk melakukan cek fisik dan material gendang dua, Kamis (16/6/2016), setelah sebelumnya juga menggandeng Badan Pengawasan Keuangan Provinsi (BPKP).

Dalam pengecekan fisik dan materil gendang dua, tim ahli dari LPJK dengan didampingi pihak Kejaksaan Negeri Makassar turun ke lapangan untuk mengecek spesifikasi dan material tempat sampah gendang dua.

Lokasi pertama mereka datangi adalah wilayah pengadaan Kecamatan Mamajang , Makassar. Sekitar lima orang tim melakukan pengukuran, mulai pengukuran volume ketebalan, diameter pada besi tempat sampah di daerah tersebut.

Andi Maal Latif selaku tim ahli mengatakan, kedatangan ke kantor kecamatan Mamajang baru sebatas mengumpulkan data lapangan untuk dijadikan bahan sampel proses selanjutnya

"Hari ini untuk kecamatan Mamajang, nanti kita akan lanjutkan ke tempat lapangan,"kata Tim Ahli LPJK Provinsi Sulawesi Selatan, Andi Maal latif kepada wartawan.

Hasil sementara, tim ahli menemukan terdapat enam tipe jenis materil gendang dua yang ada di kecamatan tersebut memiliki spesifikasi dan jenis material logam yang berbeda beda.

Namun , tidak cukup hanya itu, tim ahli kembali akan mendatangi tempat lain guna mengumpulkan data lapangan sebagai bahan sampel dalam proses audit volume besi proyek gendang dua.

"Kita membutuhkan banyak sampel, sehingga kita butuhkan data lapangan lagi,"jelasnya.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved