Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Musibah Beruntun Menyedihkan, Zacky Mirza Terserang Penyakit Kronis ini saat Gugat Cerai Shinta

Malah, keinginan itu diakui tak pernah terbersit dalam pikiran Zacky selama membangun bahtera rumah tangga.

Editor: Edi Sumardi
YOUTUBE.COM
Zacky Mirza 

TRIBUN-TIMUR.COM - Zacky Mirza membantah tudingan sebagian kalangan jika perceraiannya dengan Shinta Tanjung dipicu keinginan untuk poligami.

Malah, keinginan itu diakui tak pernah terbersit dalam pikiran Zacky selama membangun bahtera rumah tangga.

Selama saya menjalani rumah tangga tidak pernah terbesit oleh saya untuk melakukan poligami dan mengajukan poligami kepada istri saya seperti apa yang banyak di tudingkan oleh banyak pihak,” tulis Zacky melalui akunnya pada Instagram @zackymirza_, Rabu (8/6/2016).

Lantas, apa pemicunya?

Saat perceraian ini sedang diproses gugatannya melalui Pengadilan Agama Depok, kata Zacky, cukuplah dirinya dan sang istri yang tahu alasan perceraian.

Namun, dia tiba-tiba mengeluh karena saat bersamaan sedang menderita sebuah penyakit.

Dengan adanya penyakit yang saya derita saat ini, saya hanya berharap dapat menjalani kehidupan berumah tangga dengan baik, damai dan tenang tanpa adanya banyak beban fikiran yang dapat memperburuk keadaan dan kesehatan saya,” tulis penulis buku Manusia Setengah Ustadz ini.

Sama dengan alasan perceraiannya, penyakit diderita juga tak diungkap Zacky.

Bismillahirrohmanirohim Assalamualaikum Wr. Wb. Ternyata saya hanya manusia biasa dgn segala kekurangan dan keterbatasan saya. Mohon maaf lahir batin klo dlm beberapa hari ini berita ttg saya cukup mengganggu kekhusyuan ibadah puasa semuanya. Dari hati yang terdalam saya benar2 tidak berharap permasalahan pribadi ini menjadi konsumsi publik. Bagaimanapun dan apapun alasannya, perceraian adalah sesuatu yg paling dibenci oleh Alloh, akan tetapi saya sudah berusaha sekuat mungkin untuk terus menjadi imam yang baik untuk anak2 dan istri saya. Tapi ini adalah fitrah saya sebagai manusia biasa dimana saya juga mempunyai batasan yang belum mampu saya lampaui. Tanpa ada niat untuk tidak menghargai bulan Ramadhan ini, gugatan ini telah saya layangkan jauh sebelum tibanya bulan ramadhan. Tapi ini adalah kehendak Allah bahwa saya harus menjalani sidang ke 2 pada hari pertama bulan Ramadhan. Dengan adanya penyakit yang saya derita saat ini, saya hanya berharap dapat menjalani kehidupan berumah tangga dengan baik, damai dan tenang tanpa adanya banyak beban fikiran yang dapat memperburuk keadaan dan kesehatan saya. Selama saya menjalani rumah tangga tidak pernah terbesit oleh saya untuk melakukan poligami dan mengajukan poligami kepada istri saya seperti apa yang banyak di tudingkan oleh banyak pihak. Biarlah alasan terjadinya gugatan cukup saya dan istri saja yg mengerti. Terima kasih kepada semua pihak dan masyarakat yang terus mendoakan saya selama ini. Semoga kita semua dapat menjalani bulan ramadhan ini dengan penuh keberkahan. Wassalamualaikum Wr. Wb. Zacky Mirza

A photo posted by Achmad Zacky Mirza (@zackymirza_) on

Pada Kamis (9/6/2016) atau sehari kemudian, dia mem-posting foto darahnya sedang disedot melalui lengan kanan.

Langsung buang darah karna kondisi badan udah drop, doain biar sehat terus yeee pren,” tulisnya sebagai caption foto.

Langsung buang darah karna kondisi badan udah drop, doain biar sehat terus yeee pren

A photo posted by Achmad Zacky Mirza (@zackymirza_) on

Jika mengacu pada foto itu, diduga Zacky sedang menderita penyakit polusutemia vera.

Dikutip dari Alodokter.com, polisitemia vera adalah jenis gangguan pada sumsum tulang.

Akibatnya, sel-sel sumsum tulang memproduksi sel darah merah secara berlebihan.

Penyakit ini termasuk langka dan lebih sering dialami oleh pria dibandingkan dengan wanita.

Pada kondisi normal, tubuh mengatur dan menentukan jumlah sel-sel darah yang akan diproduksi sesuai yang dibutuhkan.

Jika seseorang mengidap polisitemia vera, gen JAK2 yang Anda miliki mengalami mutasi, sehingga sel-sel sumsum tulang akan memroduksi sel darah merah secara berlebihan.

Penyebab di balik mutasi tersebut belum diketahui secara pasti.

Namun risiko polisitemia vera akan meningkat seiring bertambahnya usia, khususnya pada orang berusia di atas 60 tahun.

Pengobatan Polisitemia Vera

Polisitemia vera termasuk penyakit kronis yang tidak bisa disembuhkan.

Pengobatan yang dijalani oleh pasien bertujuan mengurangi jumlah sel darah, mencegah komplikasi, serta menurunkan keparahan gejala.

Ada beberapa metode pengobatan yang umumnya akan dianjurkan oleh dokter.

Langkah-langkah pengobatan tersebut meliputi:

1. Mengeluarkan darah.

Cara Ini dilakukan dengan prosedur yang sama seperti saat mendonor darah dan merupakan langkah penanganan pertama yang umumnya dianjurkan oleh dokter.

2. Menurunkan produksi sel darah merah dengan obat-obatan.

Contoh obat yang diberikan adalah interferon dan hydroxycarbamide.

3. Mencegah penggumpalan darah melalui pemberian obat, seperti aspirin berdosis rendah.(*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved