Musibah Beruntun Menyedihkan, Zacky Mirza Terserang Penyakit Kronis ini saat Gugat Cerai Shinta
Malah, keinginan itu diakui tak pernah terbersit dalam pikiran Zacky selama membangun bahtera rumah tangga.
TRIBUN-TIMUR.COM - Zacky Mirza membantah tudingan sebagian kalangan jika perceraiannya dengan Shinta Tanjung dipicu keinginan untuk poligami.
Malah, keinginan itu diakui tak pernah terbersit dalam pikiran Zacky selama membangun bahtera rumah tangga.
“Selama saya menjalani rumah tangga tidak pernah terbesit oleh saya untuk melakukan poligami dan mengajukan poligami kepada istri saya seperti apa yang banyak di tudingkan oleh banyak pihak,” tulis Zacky melalui akunnya pada Instagram @zackymirza_, Rabu (8/6/2016).
Lantas, apa pemicunya?
Saat perceraian ini sedang diproses gugatannya melalui Pengadilan Agama Depok, kata Zacky, cukuplah dirinya dan sang istri yang tahu alasan perceraian.
Namun, dia tiba-tiba mengeluh karena saat bersamaan sedang menderita sebuah penyakit.
“Dengan adanya penyakit yang saya derita saat ini, saya hanya berharap dapat menjalani kehidupan berumah tangga dengan baik, damai dan tenang tanpa adanya banyak beban fikiran yang dapat memperburuk keadaan dan kesehatan saya,” tulis penulis buku Manusia Setengah Ustadz ini.
Sama dengan alasan perceraiannya, penyakit diderita juga tak diungkap Zacky.
Pada Kamis (9/6/2016) atau sehari kemudian, dia mem-posting foto darahnya sedang disedot melalui lengan kanan.
“Langsung buang darah karna kondisi badan udah drop, doain biar sehat terus yeee pren,” tulisnya sebagai caption foto.
Jika mengacu pada foto itu, diduga Zacky sedang menderita penyakit polusutemia vera.
Dikutip dari Alodokter.com, polisitemia vera adalah jenis gangguan pada sumsum tulang.
Akibatnya, sel-sel sumsum tulang memproduksi sel darah merah secara berlebihan.
Penyakit ini termasuk langka dan lebih sering dialami oleh pria dibandingkan dengan wanita.
Pada kondisi normal, tubuh mengatur dan menentukan jumlah sel-sel darah yang akan diproduksi sesuai yang dibutuhkan.
Jika seseorang mengidap polisitemia vera, gen JAK2 yang Anda miliki mengalami mutasi, sehingga sel-sel sumsum tulang akan memroduksi sel darah merah secara berlebihan.
Penyebab di balik mutasi tersebut belum diketahui secara pasti.
Namun risiko polisitemia vera akan meningkat seiring bertambahnya usia, khususnya pada orang berusia di atas 60 tahun.
Pengobatan Polisitemia Vera
Polisitemia vera termasuk penyakit kronis yang tidak bisa disembuhkan.
Pengobatan yang dijalani oleh pasien bertujuan mengurangi jumlah sel darah, mencegah komplikasi, serta menurunkan keparahan gejala.
Ada beberapa metode pengobatan yang umumnya akan dianjurkan oleh dokter.
Langkah-langkah pengobatan tersebut meliputi:
1. Mengeluarkan darah.
Cara Ini dilakukan dengan prosedur yang sama seperti saat mendonor darah dan merupakan langkah penanganan pertama yang umumnya dianjurkan oleh dokter.
2. Menurunkan produksi sel darah merah dengan obat-obatan.
Contoh obat yang diberikan adalah interferon dan hydroxycarbamide.
3. Mencegah penggumpalan darah melalui pemberian obat, seperti aspirin berdosis rendah.(*)