Kisah Sahabat Rela 'Matikan' Karier Demi Ronaldo dan Inilah Balasannya Sekarang
Cristiano Ronaldo memiliki satu sahabat yang dianggap berjasa dalam kariernya
Dan Albert menjawab, "Ini semua dari Cristiano Ronaldo." Jawabnya dengan bangga.
Serangan Jantung
Bocah itu meringis hingga matanya tampak segaris.
Tubuhnya tergeletak, sambil memegangi dada. Ia kesakitan. Teman-temannya di lapangan bingung.
"Cristiano, kamu tidak apa-apa?" tanya teman-temannya. Bocah itu tak menjawab. Ia tak sadarkan diri lagi. Pingsan, lalu dibawa ke rumah sakit.
Dolores Aveiro lalu mendatangi tempat itu. Wanita paruh baya itu khawatir.
"Ada apa dengan anakku," pertanyaan yang terus berputar di benaknya. Ia lalu bertemu tim dokter dan mendapat informasi bahwa ada yang salah dengan jantung anaknya.
"Jantung anakku terus berdetak kencang, bahkan ketika ia tidak berlari. Tim dokter menggunakan semacam laser untuk mengatasi sumber masalah. Dia dioperasi pada pagi hari dan keluar sore harinya," cerita Dolores soal Ronaldo kecil.
"Aku khawatir karena ada kemungkinan dia menyerah bermain sepakbola. Tapi, pengobatan berjalan baik dan beberapa hari kemudian dia kembali latihan lagi."
"Cristiano tidak khawatir sedikit pun. Dia tidak menganggap situasi itu serius. Tapi, aku punya ketakutan besar. Setelah itu, tampaknya pengobatan memungkinkan dia untuk berlari lebih cepat!" ungkap Dolores.
Kejadian itu memang membuat Ronaldo yang baru berusia 15 tahun lebih kuat dari sebelumnya. Ia tak henti-hentinya berlatih.
Di kepalanya cuma ada sepakbola. Baginya sepakbola adalah segalanya, termasuk jalan keluar dari kemiskinan.
Ronaldo dilahirkan dari keluarga tidak mampu. Ibunya tukang masak, sementara ayahnya tukang kebun.
Ia diberi nama Ronaldo karena ayahnya pengagum berat aktor sekaligus mantan Presiden Amerika Serikat, Ronald Reagan.
Masa kecil Ronaldo kurang bahagia. Ia tak punya mainan. Ia juga harus berbagi kamar tidur yang sempit bersama empat saudaranya.