Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Bikin Merinding, Ini Pengalaman Spiritual Mbah Mijan yang Mengaku Berkomunikasi dengan Arwah Eno

Lantas seperti apa pengalaman spiritual Mbah Mijan dengan arwah Eno?

Editor: Ilham Arsyam
tribunnews.com
Mbah Mijan 

TRIBUN-TIMUR.COM - Paranormal Mbah Mijan lagi-lagi membuat netizen terhenyak.

Setelah mengaku berkomunikasi dengan arwah Yuyun, kini paranormal ini kembali membuat pengakuan telah berkomunikasi dengan arwah Eno.

Eno adalah korban pembunuhan sekaligus pemerkosaan keji.

Eno meninggal akibat ditusuk gagang cangku dibagian kemaluannya.

Lantas seperti apa pengalaman spiritual Mbah Mijan dengan arwah Eno?

Melalui akun twitternya, Selasa (24/5/2016) Mbah Mijan mengaku komunikasinya dengan arwah Eno tadi malam sangat menegangkan.

Bahkan pengakuan ini membuat sejumlah netizen merinding.

Berikut deretan pengakuan Mbah Mijan:

1. Pukul 00:30 adalah waktu favoritku, tak kecuali malam tadi. Setelah selesai shalat hajat, hati mulai bimbang antara lanjut atau urungkan.

2. Saya bergeser dari sajadah ke kursi dan menyalakan sebatang rokok. Setelah hisapan terakhir, saya masih belum beranjak dari tempat duduk.

3. Hanya 10 menit berselang, saya sudah menghabiskan 2 batang rokok dan masih ada keraguan untuk melanjutkannya, saya fikir berulang kali.

4. Waktu sudah menunjukan pukul 01:00 dan saya tetap tak bergeming dari tempat duduk, hingga akhirnya ada jeritan "Aaaaaaaaaaa" keras sekali.


Ya! jeritan itu membuat kedua bola mata saya terbelalak. Itu,,, itu suara dia, Astagfirullah, buru-buru ke kamar mandi mengambil air wudhu.

5. Saya niatkan shalat sunnah ghaib 2 raka'at, kemudian tawassul dan dzikir. Hati tak bisa di bohongi, keraguan masih terus mengganggu pikiran.

6. Setelah tawassul dan dzikir saya sudahi, serasa ada tarikan kuat yang memegang tangan dan suara minta tolong terdengar lirih "tolong saya".

7. Aroma darah segar tercium begitu kuat, semakin lama semakin kuat. Jujur, dada saya bergetar kuat dan rasa iba membuat saya kehilangan fokus.

8. Dengan melihat luka di kemaluan, pipi dan luka robek di bagian leher, malam tadi saya putuskan, hanya membaca Yasinlah yang paling tepat.


9. Tak ada percakapan apapun, waktu ritual semalam hanya saya habiskan untuk mengirimkan doa, hati ini tak sanggup melihat semuanya.

Sebelumnya Mbah Mijan melalui akun twitternya, mengaku sudah berkomunikasi dengan roh Yuyun, gadis cilik asal Bengkulu yang mati diperkosa 14 pria.

Di akun twitternya Mbah Mijan mengaku berkomunikasi dengan roh Yuyun Kamis malam (5/5/2016).

Penasaran, jam 24:30 saya cari foto Yuyun di internet, lalu ritual dan saya ajak komunikasi "khorin" Yuyun | Air mataku menetes juga.

Mbah Mijan (@mbah_mijan) May 6, 2016
“Penasaran, jam 24:30 saya cari foto Yuyun di internet, lalu ritual dan saya ajak komunikasi "khorin" Yuyun | Air mataku menetes juga,” tulisnya.

Mbah Mijan mengaku ‘khorin’ Yuyun masih ada sebelum 41 hari.

“Orang yang meninggal dunia sebelum genap 41 hari, roh intinya menghadap Allah, tapi khorinnya masih beraktivitas di sekitar kita,” tulisnya lagi.

Orang yang meninggal dunia sebelum genap 41 hari, roh intinya menghadap Allah, tapi khorinnya masih beraktivitas di sekitar kita.

Mbah Mijan (@mbah_mijan) May 6, 2016
Lantas apa yang dibicarakan Mbah Mijan dengan roh Yuyun?

Miski menolak menceritakan yang lebih rinci, namun Mbah Mijan mengaku salah satunya soal meja dan kursi Yuyun di sekolah yang basah.

“Jangan paksa saya untuk cerita, apa hasil komunikasi semalam, tapi saya membenarkan soal kabar meja dan kursi "Yuyun" basah misterius,” katanya.

Satu kata yang teringat semalam, dengan nada lirih dia berkata "kenapa teman-teman menjauhi saya" | Inilah kepolosan gadis 14 tahun

Mbah Mijan (@mbah_mijan) May 6, 2016
“Satu kata yang teringat semalam, dengan nada lirih dia berkata "kenapa teman-teman menjauhi saya" | Inilah kepolosan gadis 14 tahun”.

Kenapa meja Yuyun dikelas basah, sebenarnya bukan basah kuyup tapi basah lembab, ini adalah air mata kesedihan secara residual activity

Mbah Mijan (@mbah_mijan) May 6, 2016
Dia menjelaskan mengapa meja dan kursim itu basa.

“Kenapa meja Yuyun dikelas basah, sebenarnya bukan basah kuyup tapi basah lembab, ini adalah air mata kesedihan secara residual activity”.

Mbah Mijan juga menyebut jika meja dan kursi itu baiknya tak dibuang.

“Seharusnya meja itu jangan buru-buru di buang ke gudang, sebab khorin itu akan bingung mencari titik yang biasa ia duduki”.

“Karena setelah 41 hari, akan seperti biasa lagi. Tak ada yang perlu ditakutkan, karena semua yang hidup akan menghadap sang pencipta.”.

Dia menyarankan agar meja dan kursi segera dikembalikan sebelum 14 hari.

Lakukan itu sebelum lewat 41 hari, sebab jika tidak, ini bisa fatal. Ingat, kasus ini pembunuhan dan pemerkosaan tersadis yang pernah ada.

Mbah Mijan (@mbah_mijan) May 6, 2016
“Tapi saya memaklumi, bagi awam dengan kejadian itu justru menimbulkan keresahan | Sebenarnya, biarkan saja dulu sampai 41 hari berlalu.”

Karena setelah 41 hari, akan seperti biasa lagi. Tak ada yang perlu ditakutkan, karena semua yang hidup akan menghadap sang pencipta.

Mbah Mijan (@mbah_mijan) May 6, 2016
“Saran : Karena sudah terlanjur dibuang, ambil lagi meja itu dan letakan di posisi semula, kirimlah doa bersama dalam kelas itu.”

“Lakukan itu sebelum lewat 41 hari, sebab jika tidak, ini bisa fatal. Ingat, kasus ini pembunuhan dan pemerkosaan tersadis yang pernah ada.”

Simpati Untuk Yuyun

Dunia maya di media sosial, terutama Twitter, mendadak ramai dengan munculnya tagar #NyalaUntukYuyun.

Tagar ini merupakan bentuk perlawanan dan solidaritas netizen terhadap meninggalnya YN (14), seorang siswi SMP di Desa Padang Ulak Tanding, Kecamatan Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, pada pertengahan April 2016 yang diperkosa 14 pemuda saat pulang sekolah.

Manajer Program Cahaya Perempuan Women Crisis Center, Juniarti, menyebutkan, sudah seharusnya darurat kekerasan terhadap perempuan dan anak ditetapkan di daerah Rejang Lebong, Bengkulu.

Ia bahkan menyebutkan, sepanjang 2016, terdapat 36 kasus kekerasan anak dan perempuan yang terjadi.

Sebelumnya, di Kabupaten Rejang Lebong pada tahun 2015, peristiwa kekerasan mencapai 84 kasus.

"Pemberlakuan darurat kekerasan anak dan perempuan wajib dilakukan Pemda Rejang Lebong agar Pemda memiliki arah dan tujuan jelas dalam penuntasan persoalan ini," kata Juniarti.

Aksi #NyalaUntukYuyun mendapatkan perhatian banyak pihak dan viral di jejaring sosial.

"Disaat kita merayakan #hardiknas, ada anak usia 14 tahun yang dirampas masa depan dan hidupnya. Diperkosa 14 orang dan dibunuh!#NyalaUntukYuyun," tulis Luluk Hamidah dalam akun Twitter-nya.

"#NyalaUntukYuyun. Nyalakan api solidaritasmu untuk Yuyun. Anak 14 tahun yang diperkosa 14 orang kemudian meninggal," tulis Kartika Jahja, mengajak semua pihak untuk mendukung aksi ini.

Selain berbagai tweet dukungan dengan tagar #NyalaUntukYuyun, dukungan netizen terhadap YN pun muncul di media sosial dalam bentuk video yang menyampaikan pesan solidaritas, "Kami bersama Yuyun".

Kisah meninggalnya YN, siswi SMP di Bengkulu, ini cukup tragis.

Korban ditemukan tewas di dalam jurang.

Kondisi jenazah korban pun dalam keadaan membusuk.

Korban ditemukan dalam keadaan nyaris tanpa busana dengan kaki dan tangan terikat, Senin (4/4/2016).

Dalam waktu beberapa hari, Kepolisian Resor Rejang Lebong, Bengkulu, meringkus 12 remaja pelaku pemerkosaan YN.

Kepala Polres Rejang Lebong Ajun Komisaris Besar Polisi Dirmanto mengatakan, 12 pelaku itu masing-masing berinisial De (19), To (19), dan Da (17).

Ketiga warga Desa Kasie Kasubun, Padang Ulak Tanding, itu ditangkap pada Jumat (9/4/2016).

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved