Psikolog: 10 Tahun Lagi Dunia Memasuki Era Generasi 'Gagal'
Kemudian, penggunaan gadget yang berlebihan ini dapat menimbulkan efek-efek yang negatif
Penulis: Imam Wahyudi | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM - Hidup di era teknologi yang kian berkembang pesat ini, ternyata membuat konsumennya menjadi kalangan instan. Terlalu mudah bahkan, sehingga orang-orang tidak mau kesulitan. Terlebih lagi, hal ini juga membuat mereka jarang bersosialisasi.
Padahal bersosialisasi ini penting untuk hubungan Anda dengan orang lain. Sebab, apapun yang akan kita lakukan pasti akan ada sangkut pautnya dengan orang lain. Jika kita kesulitan, pasti membutuhkan orang lain.
Namun, Nana Gerhana, M.Psi., Psikolog menjelaskan bahwa 10 tahun ke depan, kita akan memasuki generasi gagal. Generasi gagal yang dimaksudkan adalah generasi gadget, artinya sudah kecanduan, misalnya dengan ponsel.
Kemudian, penggunaan gadget yang berlebihan ini dapat menimbulkan efek-efek yang negatif, terutama pada kalangan remaja dan remaja menjelang dewasa. Mereka pasti akan sibuk dengan ponselnya, tanpa memedulikan lingkungan sekitar mereka.
"Fenomena zaman sekarang adalah generasi gadget. Mereka tidak peduli dengan orang lain, tidak memiliki empati. Mereka juga tidak punya bekal komunikasi sehingga dia tidak bisa merasakan apa yang sedang dirasakan oleh orang lain," tambah Nana kepada Kompas.com, saat ditemui di Jakarta Pusat, Kamis (19/5/2016).
Nana menambahkan bahwa dalam kurun waktu 10 tahun mendatang, orang-orang yang bisa sukses adalah anak-anak yang sosialnya bagus. Sebab, bisnis akan lebih berkembang melalui psikologis. Artinya, mereka yang memedulikan orang lain.
Kedepannya, perusahan akan membutuhkan orang-orang yang bisa bergaul dengan banyak orang, mengerti perihal sosial, tahu apa yang dibutuhkan, apa yang harus dilakukan pada orang-orang yang akan dihadapi.
Untuk itu, agar Anda tidak menjadi bagian dari generasi yang gagal, Anda harus menggali potensi Anda. Paham mengenai lingkungan sekitar, peduli terhadap orang lain. Selain itu juga Anda harus pintar-pintar melihat keadaan, kebutuhan, dan mencari solusi agar tidak terjadi konflik.
Lingkungan tak dapat Anda ubah, tapi Anda masih memilki waktu untuk merubah diri sendiri.