Harmil Harap Warga Terlibat dalam Pencegahan Paham Radikalisme di Maros
Pasalnya, dialog tersebut merupakan peran kongkrit dalam mewujudkan kebersamaan dalam menanggulangi gangguan keamanan berupa ancaman terorisme.
Penulis: Ansar | Editor: Anita Kusuma Wardana
Laporan Wartawan Tribun Timur, Ansar Lempe
TRIBUN-TIMUR.COM, MAROS - Wakil Bupati Maros Harmil Mattotorang, mengapresiasi digelarnya dialog pencegahan terorisme dan radikalisme oleh Badan Nasional Penggulangan Terorisme (BNPT) di gedung Baruga kantor Bupati Maros, Jumat (20/5/2016)
Pasalnya, dialog tersebut merupakan peran kongkrit dalam mewujudkan kebersamaan dalam menanggulangi gangguan keamanan berupa ancaman terorisme.
Menurutnya, kepedulian dan keterlibatan masyarakat merupakan kunci utama untuk mencegah berkembangnya paham radikal dan terorisme.
"Masyarakat adalah tulang punggung deteksi dini yang cukup penting dan efektif dalam mencegah paham radikal-terorisme," ujarnya saat menghadiri dialog tersebut.
Dialog ini juga menghadirkan narasumber mantan Wakil Menteri Agama RI, yang saat ini menjabat sebagai Imam besar Mesjid Istiqlal Jakarta, Prof Dr Nasruddin Umar.
Berdasarkan data BNPT menyebutkan, bahwa dari 32 provinsi di Indonesia terdapat 65 persen potensi radikalisme di Indonesia. Sedangkan, 15 persen di antaranya rentan terjadi di masjid.
Hal tersebut berdasarkan hasil penelitian dari The Nusa Institute bekerjasama BNPT pada tahun 2013. Sulsel merupakan salah satu provinsi yang rentan terhadap berkembangnya paham radikal-terorisme.(*)