Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kombes Krishna Murti Sebut Polisi Amerika Bodoh, Ini Tanggapan Kapolri

Menanggapi pernyataan anak buahnya yang menjelekkan kepolisian negara lain‎, Kapolri Badrodi‎n Haiti mengatakan...

Editor: Ilham Arsyam
TRIBUNNEWS.COM
Kombes Krishna Murti 

‎TRIBUN-TIMUR.COM - Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya dalam sebuah wawancara membandingkan kinerja polisi Amerika Serikat dengan polisi Indonesia.

Menurut Krishna, polisi Amerika Serikat lebih bodoh dibandingkan dengan polisi Indonesia. ‎Karena dalam pengungkap kasus, polisi Amerika lebih banyak menggunakan teknologi.

"Jadi sebenarnya polisi Amerika itu lebih bodoh dari polisi Indonesia. Mereka mengandalkan teknologi. Indonesia tanpa teknologi bisa menangkap banyak," ucap Krishna.

Menanggapi pernyataan anak buahnya yang menjelekkan kepolisian negara lain‎, Kapolri Badrodi‎n Haiti mengatakan itu urusan pribadi Krishna.

Badrodin pun enggan berkomentar apakah Krishna akan ditegur atau tidak.

Dijelaskan ‎Badrodin, penilaian seperti yang diutarakan Krishna tidak sesimpel itu. Karena setiap negara memiliki jenis kejahatannya sendiri. Dan para polisinya dituntut untuk memecahkan kasus dengan cara yang berbeda-beda.

"Tidak bisa digeneralisir seperti itu. Kita juga dihadapkan pada komunitas masyarakat dan budaya berbeda, pendekatan pemolisiannya juga berbeda," tegas Badrodin, Jumat (13/5/2016) di Mabes Polri.

Badrodin melanjutkan ‎setiap negara memiliki sumber finansial yang berbeda dalam membangun sarana dan prasarana dalam menunjang kinerja para penegak hukum. Sehingga jangan sampai karena permasalahan teknologi, maka polisi menyalahkan hal tersebut.

Jenderal bintang empat ini menambahkan dalam pemecahan kasus, setiap negara punya patokan sama untuk segera mengungkap.

Hanya memang di negara maju yang memiliki tingkat kriminal kompleks, harus diimbangi pula dengan teknologi yang mumpuni.

"‎Contohnya ada pembunuhan, pemikiran modern pasti melakukan olah TKP, Labfor dan datangkan Inafis. Tapi kalau pemikiran tradisional pasti kan pergi ke dukun. Nah mana bisa begitu," katanya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved