Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Sebelum Mou Nusantara, AUHM Bakal Adakan Deklarasi Tolak Prostitusi

"Alhamdulilah kami telah menyelesaikan desain Pusat Kuliner Nusantara," ujarnya.

Penulis: Saldy Irawan | Editor: Ina Maharani
zoom-inlihat foto Sebelum Mou Nusantara, AUHM Bakal Adakan Deklarasi Tolak Prostitusi
Tribun/Hasrul
Ketua harian AUHM Zulkarnain Ali Naru

Laporan wartawan Tribun Timur, Saldy

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Akhirnya tim perancang Pusat Kuliner Nusantara berhasil menyelesaikan misinya, mendesain Pusat Kuliner di Nusantara.

Sabtu (7/5/2016), tim perancang Pusat Kuliner Nusantara yang dipimpin langsung Kepala Laboratorium Perencanaan Wilayah, Pariwisata, dan Mitigasi Departemen PWK Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin, Dr Eng Ihsan, merilisnya ke Tribun.

"Alhamdulilah kami telah menyelesaikan desain Pusat Kuliner Nusantara," ujarnya.

Dengan selesainya misi ini, Wali Kota Makassar Danny Pomanto pun berjanji segera melakukan Memorandum of Understanding (Mou) kepada para pengusaha di sepanjang Jl Nusantara atau pemilik usaha hiburan malam, beserta Asosiasi Usaha Hiburan Malam (AUHM) Sulsel.

"Insya Allah, segera saya adakan Mou dengan pihak Pengusaha dan AUHM," ujar Danny Pomanto.

Saat ini, belum diketahui dimana akan dilaksanakan Mou antara Pemkot Makassar dengan AUHM. Namun ia merencanakan akan melakukannya di Jl Nusantara sendiri, tempat pusat kuliner itu akan dibangun.

Terpisah, Ketua AUHM Sulsel Zulkarnaen Ali Naru mengatakan sangat mengapresiasi langkah -langkah yang dilakukan Walikota Makassar.

"Kita sangat apresiasi langkah-langkah yang dilakukan Pak Wali. Ini sangat luar biasa," ujar Zulkarnaen.

Dengan apreaiasi AUHM, Zulkarnaen mengaku akan melakukan deklarasi tentang penolakannya dalam aktivitas prostitusi di Nusantara.

Menurutnya, sebelum dilakukan Mou deklarasi akan berlangsung di Nusantara.

Tidak sekadar Pengusaha, namun sejumlah pekerja hiburan malam akan turun dalam deklarasi di Nusantara.

Sebelumnya, Dr Eng Ihsan mengatakan bahwa pusat kuliner nantinya akan tampil beda dari kota-kota lainnya.

Menurutnya, ini merupakan cluster atau ruang terbuka berbentuk tematik, dengan kelengkapan fasilitas rekreasi makan minum.

Ihsan pun mengatakan setelah pusat kuliner ini selesai dibangun, akan menimbulkan daya tarik tersendiri bagi warga dan wisatawan yang masuk ke malassar.

"Bahkan ini bisa memecah konsentrasi dari pergerakan masyarakat hanya untuk makan dan minum di Nusantara," katanya.

Salah satu daya tarik dan menjadi trend para remaja hingga dewasa yakni adanya lokasi selfie.

"Jika di Losari bisa lihat pantai, di Nusantara ada titii selfie," katanya seraya menyebut point penting titik selfie itu bisa dimanfaatkan untuk bertemu dengan kerabat.

Khusus untuk konstruksi, kata Ihsan itu akan dibuat pedestrian berbasis beton pracetak dengan model custom berbeda dengan yang lain.

"Untuk modelnya kita sesuaikan dengan spesifik karakter kota Makassar," Ihsan menambahkan.

Dalam project ini, Ihsan didampingi tim work.

Mereka diantaranya, Dr. Eng Yusri Lukman (arsitektur UMI), ST Aisyah, (arsitektur UIN), Supriadi Takwim (arsitektur Pepabri), dan beberap profesional arsitek dan perencana, IAI, Ika Teknik Arsitektur Unhas.

Perlu diketahui, kawasan yang berhadapan langsung pelabuhan Soekarno-Hatta , akan di bangun koridor pejalan kaki dengan model pedestrian yang lebar, dan smentara bisnis akan dikonsentrasikan pada usaha kuliner.

Agar pengunjung bisa nyaman menikmati aneka kuliner seperti kopi, coto, dan makanan lainnya, maka pedestrian ini akan diberi atap kanopi serta ditanami pepohonan sebagai pelindung cahaya matahari di waktu siang.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved