Keterlaluan! Begini Cara Ivan Gunawan Hina Kontestan, D’Academy Pun Bermasalah
Ivan, ini manusia, bukan makhluk lain yang bisa dihina seenaknya.
TRIBUN-TIMUR.COM - Pada Senin, 9 Juni 2014, kontes dangdut terbesar di Indonesia, Dangdut Academy atau D’Academy 1 mendapat peringatan dari Komisi Penyiaran Indonesia (KPI).
Peringatan itu disampaikan melalui surat bernomor 1332/K/KPI/06/2014.
Empat pekan sebelumnya atau tepatnya, Minggu, 11 Mei 2014, pukul 19.02 WIB, seorang komentator D’Academy, Ivan Gunawan menghina seorang kontestan asal Kabupaten Kepulauan Selayar, Aty Selayar.
Saat menghina wanita bertubuh tambun itu, Ivan menyebut “bengkak” dan “dekil”.
“Program tersebut menampilkan adegan dimana Ivan Gunawan mengejek fisik salah satu kontestan dengan kata ‘bengkak’ dan ‘dekil’,” demikian penggalan deskripsi pelanggaran D’Academy sebagaimana dikutip dari laman resmi KPI, www.kpi.go.id.
Sebelumnya diwartakan, untuk kali kelima D’Academy melalui D’Academy Celebrity mendapat lagi peringatan dari KPI.
Pasalnya, ditemukan siaran yang melanggar pada Selasa (19/4/2016), pukul 22.04 WIB.
Pada siaran tersebut, tidak memperhatikan ketentuan tentang norma kesopanan sebagaimana diatur dalam Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3 dan SPS) Komisi Penyiaran Indonesia Tahun 2012.
Seperti apa?
“Program tersebut menampilkan adegan seorang pria mengelap wajah pria lain dengan kaos kaki. Selain itu, kami juga menemukan penggunaan kata-kata kasar atau makian yakni “muka lo jengkol banget”, “pot kembang”, “gorong-gorong semanggi”, “manusia katak”, dan “muka lo di ambang kehancuran”."
KPI Pusat menilai penggunaan kata-kata kasar dapat membawa pengaruh negatif bagi khalayak khususnya anak-anak dan remaja.”."
“Selain itu pada tayangan tanggal 11 dan 12 April 2016, kami juga menemukan muatan ucapan lain yang bermakna hinaan seperti, “gundukan sampah”, “pendek”, “toples acar”, “ini pala apa batu bacan”, “itu kumis apa tali kutang”, dan “ada pelawak gila”,” demikian ditulis KPI pada deskripsi pelanggaran sebagaimana termuat pada www.kpi.go.id.
Peringatan ini dikeluarkan Jumat (29/4/2016), dengan nomor /K/KPI/04/16.
Atas pelanggaran tersebut, KPI memberikan waktu kepada Indosiar selaku stasiun televisi yang menyiarkan D’Academy Celebrity agar melakukan evaluasi internal program.
Program siaran hiburan Dangdut Academy (D’Academy) ternyata berulang kali mendapat sanksi berupa peringatan dan teguran dari Komisi Penyiaran Indonesia (KPI).
Hal ini karena isi siaran sebagaimana ditayangkan sebuah stasiun televisi swasta, Indosiar melanggar Undang Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran dan Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3 dan SPS) KPI Tahun 2012.
Berikut ini daftar sanksi yang pernah diterima D’Academy:
1. Tanggal 9 Juni 2014
Status: peringatan
Nomor surat peringatan: 1332/K/KPI/06/14
Pelanggaran: Program tersebut menampilkan adegan dimana Ivan Gunawan mengejek fisik salah satu kontestan dengan kata ‘bengkak’ dan ‘dekil’.
Selain itu KPI Pusat juga menemukan adegan pada tanggal 11 Mei 2014 pukul 21.00 WIB dimana Saiful Jamil mengatakan ‘Mi**i Basah’.
KPI Pusat menilai tayangan tersebut memuat kata-kata yang tidak santun.
Waktu tayang: 11 Mei 2014 pada pukul 19.02 WIB
Program: D’Academy
2. Tanggal 26 Maret 2015
Status: teguran tertulis pertama
Nomor surat teguran: 295/K/KPI/03/15
Pelanggaran: Program tersebut menayangkan secara close up goyang erotis yang dilakukan oleh seorang pria.
Jenis pelanggaran ini dikategorikan sebagai pelanggaran atas penghormatan terhadap norma kesopanan dan kesusilaan, perlindungan anak-anak dan remaja, pelarangan adegan seksual serta penggolongan program siaran.
Selain itu, ditemukan adegan dimana seorang wanita yang melakukan gerakan salto sehingga memperlihatkan pakaian dalam.
Jenis pelanggaran ini dikategorikan sebagai pelanggaran atas norma kesopanan dan kesusilaan.
Waktu tayang: 6 Maret 2015 mulai pukul 21.11 WIB dan 11 Maret 2015 pada pukul 19.19 WIB
Program: D’Academy
3. Tanggal 23 April 2015
Status: teguran tertulis kedua
Nomor surat teguran: 446/K/KPI/04/15
Pelanggaran: Program tersebut menayangkan adegan seorang wanita yang berkata kasar “setan lo” kepada seorang pria.
Penggunaan kata-kata kasar dapat membawa pengaruh negatif bagi khalayak khususnya anak-anak dan remaja.
Jenis pelanggaran ini dikategorikan sebagai pelanggaran atas penghormatan terhadap norma kesopanan dan kesusilaan, ungkapan kasar dan makian, serta penggolongan program siaran.
Waktu tayang: 16 April 2015 mulai pukul 20.22 WIB
Program: D’Academy
4. Tanggal 22 April 2015
Status: peringatan
Nomor surat peringatan: 433/K/KPI/04/15
Pelanggaran: Program tersebut menayangkan adegan seorang wanita yang memutarkan tubuh sehingga rok terangkat dan terlihat celana pendek yang dikenakan dan bagian paha wanita tersebut.
Waktu tayang: 12 April 2015 pukul 18.32 WIB
Program: D’Academy
5. Tanggal 29 April 2016
Status: peringatan tertulis
Nomor surat peringatan: /K/KPI/04/16
Pelanggaran: Program tersebut menampilkan adegan seorang pria mengelap wajah pria lain dengan kaos kaki. Selain itu, kami juga menemukan penggunaan kata-kata kasar atau makian yakni “muka lo jengkol banget”, “pot kembang”, “gorong-gorong semanggi”, “manusia katak”, dan “muka lo di ambang kehancuran”.
KPI Pusat menilai penggunaan kata-kata kasar dapat membawa pengaruh negatif bagi khalayak khususnya anak-anak dan remaja.
Selain itu pada tayangan tanggal 11 dan 12 April 2016, kami juga menemukan muatan ucapan lain yang bermakna hinaan seperti, “gundukan sampah”, “pendek”, “toples acar”, “ini pala apa batu bacan”, “itu kumis apa tali kutang”, dan “ada pelawak gila”.
Waktu tayang: 19 April 2016 pukul 22.04 WIB
Program: D’Academy Celebrity
Atas lima kali sanksi tersebut, Indosiar berulang kali diminta melakukan evaluasi, namun tayangan yang memiliki rating tinggi ini tetap selalu melanggar.
Walau KPI telah menegur stasiun televisi yang menayangkan siaran tersebut, namun bagi facebookers, itu sepertinya belum cukup.
Kini giliran facebookers mem-bully Dangdut Academy Celebrity, juga meminta dihentikan, lalu diganti dengan program lebih bermutu dan mendidik.
Akun Ayyno Manioea menulis komentar, “Di stop aja..ngk usah madakan acara yg ngk da gunanya..adakan acar..embaca kitab suci br bagus.....”
Akun Mujayanah menulis komentar, “Ngk sukanya apa ce pdahaal acara serius .sebuah kompetisi tp berkamunplase lawakan ngk berkwalitas ketawa kaya kuda aja .aw neq nontonya .mosok hostnya rombongan . Ngk kyk dulu br bagus hosnya satu apa dua biar ngk byk bacot.”
Akun Nyimoek Titisane Mbah Jabrut menulis komentar, “Katanya acara kompetsi dangdut kok nyanyi bntr tp brcndanya sharian? moral dan susila kita klah dengan nmanya rating.”
Akun Kamelia menulis komentar, “Maaf kepada anggota KPI, pertelevisian indonesia diambang kehancuran bersamaan dengan moral bangsa. Saya sebagai pemirsa, merasa acara tv sekarang hanya mempertontonkan seks kekerasan perselingkuhan kebohongan bully ketidaksopanan dan masih banyak lagi. Mohon ditinjau sungguh2.”
Akun Ridwan Wawankang menulis komentar, “Baru nyadar...dr dl ku liat acara ini kmpungan ngomongnya...”
Akun Juned Rasyid Sidik menulis komentar, “Aku dari dangdud academy pertma tayang udah gk suka apalagi skrang,muak bosan ama host dan komentator nya,bagus nya di ganti ama kontes lawak aja ,,,,!.”
Akun Andika Dimas Hury Ardianto menulis komentar, “Suguhan acara yang kurang mendidik.”
Akun Koko menulis komentar, “Kelewatan tu.. Masa andika ngelap muka cemen ma kaos kaki.. Mang bener2 kelewatan bngt tu.. Becandanya kelewatan...”
Akun Yohan Arif menulis komentar, “Jgn cuman teguran aja sekali kali tu action langsung biar jera.”
Akun Lana Lani menulis komentar, “Kebanykn bacot acra it.. Mna lama bnget dri hbis mgrib pek jam 12 mlm bru hbis jd acra laen gk da cmn it aj acra gk mutu.”
Akun Hanief Shibghatullah Razak menulis komentar, “D'Academy ganti ajah dengan Crush Gear , Beyblade , atau Let's And Go ( TAMIYA ).”
Akun Mulia Hati menulis komentar, “Tontonan gk bermutu..gk mendidik..banyak guyonan..gk ada manfaatnya.”
Akun Quen Shehrazat menulis komentar, “Dangdut academi g mutu, mentor n jurix lebay semua. Acarax tidak mendidik.”