Cantiknya Tugu Pramuka Pangkep, Reliefnya Bermakna Sejarah
Tugu tersebut diselesaikan selama satu bulan hasil swadaya Pramuka Pangkep.
Penulis: Munjiyah Dirga Ghazali | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUNPANGKEP.COM, MINASATENE - Tugu Perkemahan Wirakarya Pramuka di Kampung Panrokoe, Kelurahan Minasatene, Kecamatan Minasatene, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan, selesai dibangun, Kamis (5/5/2016).
Tugu Cikal tersebut dicat warna emas dan memiliki relief sejarah yang dicat berwarn abu-abu.
Tugu tersebut diselesaikan selama satu bulan hasil swadaya Pramuka Pangkep.
Tugu tunas kelapa merupakan simbol kelangsungan hidup bangsa (tunas penerus bangsa).
"Kami senang tugu pramuka ditempatkan disitu, itu tanda kalau di Pangkep pramukanya eksis dan hidup," kata salah seorang seniman pembuat tugu yang juga pembina Pramuka Pangkep, Ahmad Anshari, kepada TribunPangkep.com, Kamis sore.
"Gambar di bawah tugu yakni reliefnya bermakna perjalanan sejarah kegiatan PW Nasional pada tahun 1974," ujarnya.
Pembangunan tugu ini juga pertanda terpilihnya Syahban Sammana sebagai Wakil Bupati Pangkep.
Syahban adalah aktifis Pramuka Pangkep.
"Pak Syahban sebagai Ketua Kwarcab Pangkep selalu mendukung dan merespon ide-ide kami. Dengan terpilihnya beliau sebagai wakil bupati, diharapkan Pramuka Pangkep semakin eksis," tambahnya.
Tugu Cikal tersebut karya empat orang yang berpengaruh dibidang kepramukaan Pangkep hingga sekarang. Mereka adalah Djamaluddin Hatibu, Ahmad Anshari, Ilham dan Ibrahim.
Jika sedang mengunjungi Pangkep untuk berkegiatan pramuka, camping pramuka atau hiking sempatkan berfoto yah.
Jarak Kota Pangkajene menuju Kampung Panrokoe tepat di depan makam Arung Sabila berjarak sekitar 10 km.