Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

WNI Disandera di Filipina

Kakak Sempat Mimpi Wawan Saputra Tak Mau Pulang

Ayah Wawan, Mansur Halide, menerima telepon dari perwakilan perusahaan PT Patria sekitar pukul 16.40 WIB.

Penulis: Alfian | Editor: Ina Maharani
(Anadolu Agency/Mindanao Examiner)
Sebanyak 10 WNI yang dibebaskan kelompok Abu Sayyaf disambut dan dijamu oleh Gubernur Sulu, Abdusakur Totoh Tan, Minggu (1/5/2016), Kota Jolo, Filipina. (Anadolu Agency/Mindanao Examiner) 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Kakak Wawan Saputra, korban sandera bajak laut Abu Sayyaf, Rahmat Mansur. menuturkan bahwa ia sempat bermimpi tentang Wawan pada Minggu (1/5/2016) dini hari.

Dalam mimpinya ia melihat sosok Wawan dalam kondisi sehat. Namun saat diajak untuk pulang kerumah, ia menolak dikarenakan alasan jarak yang terlalu jauh dari lokasinya saat itu dan rumah keluarganya.

"Saya bangun kaget itu sebelum subuh tadi, mimpika barusanku itu saya lihat betul Wawan baru kuajakmi pulang tapi dia bilang janganmi karena jauh sekali, tapi alhamdulillah terbaliknya sekarang ternyata bebas betulanki mungkin itu tanda-tanda," pungkasnya.

Pihak keluarga salah satu WNI yang disandera oleh kelompok Abu Sayyaf di Filipina, Wawan Saputra (22), saat ini telah menerima informasi dari pihak Perusahaan Kapal, PT Patria, yang ditumpangi Wawan bersama 9 WNI lainnya bahwa seluruh sandera telah dibebaskan, Minggu (1/4/2016).

Ayah Wawan, Mansur Halide, menerima telepon dari perwakilan perusahaan PT Patria sekitar pukul 16.40 WIB.

Seketika Ayah bersama dengan Ibu Wawan, Ratnawati Nompo, dan keluarga lainnya sujud syukur.

Tak henti-hentinya mereka mengucap syukur sambil berlinang air mata.

Seluruh keluarag Wawan saat ini berkumpul di kediaman orangtuanya di Perumnas Antang blok 10 Jl Terompet 12 No 51 Kecamatan Manggala Makassar.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved