Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Hindari 'Api' Meluber, Damkar Makassar Bina 700 Informan

"Jika cepat ditangani otomatis api bisa di padamkan lebih cepat lagi agar tifak meluber," ujar Jufri

Penulis: Saldy Irawan | Editor: Anita Kusuma Wardana
TRIBUN TIMUR/FAHRIZAL SYAM
Kebakaran terjadi di Markas Kepolisian Daerah (Mapolda) Sulawesi Selatan dan Barat, di Jl Perintis Kemerdekaan, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (25/4/2016) sekitar pukul 03. Wita. 

Laporan wartawan Tribun Timur, Saldy

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Makassar mengajak warga Makassar menjadi informan agar lebih cepat mengabarkan adanya peristiwa kebakaran.

Hal tersebut kata Kabid Penyuluhan dan Pelatihan Dinas Pemadam Kebakaran Makassar Jufri R, untuk mencegah terjadinya kebakaran yang meluber dari tempat satu ke tempat lainnya.

"Jika cepat ditangani otomatis api bisa di padamkan lebih cepat lagi agar tidak meluber," ujar Jufri di sela sosialisasi pencehahan musibah kebakaran di Hotel Prima, Makassar, Selasa (26/4/2016).

Olehnya itu besar harapannya setiap RT ataupun RW memiliki satu informan ketika terjadi musibah kebakaran. Menurutnya, selama ini sebagian warga Makassar menilai Damkar Makassar tidak cepat respon dan sering telat tiba dilokasi.

Padahal permasalahannya kata Jufri, bukan telat tiba di lokasi, melainkan informasi kebakaran telat diinformasikam warga kepetugas Siaga Kebakaran.

Tak hanya itu, beberapa masyarakat karena paniknya sering memberikan alamat yang tidak tepat, sehingga armada tiba di tempat yang bukan tujuannya.

"Ada beberapa wilayah di Makassar memiliki persamaan nama sehingga itu dapat membingungkan petugas dilapangan," ujar Jufri.

Saat ini, sekitar 700 informan dibina oleh Damkar Makassar untuk menjadi relawan. Mereka berasal dari tujuh kecamatan di Makassar yang merupakan zona rawan kebakaran.

Adapun zona rawan itu di antaranya, Kecamatan Makassar, Tallo, Mamajang, Ujung Pandang, Bontoala, Mariso dan Tamalate.

"Wilayah ini sebahagian besar berada pada pemukiman padat penduduk," Jufri menambahkan.

Dari catatan Damkar Makassar, mulai dari Januari hingga April 2016, 70 persen musibah kebakaran di Makassar karena korsleting listrik, kompor gas, obat nyamuk bakar dan lilin. Sedangkan jumlah peristiwa kebakaran sudah terjadi sebanyak 42 kali.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved