Muktamar Islah PPP
Wakil Presiden Jusuf Kalla Bakal Tutup Muktamar VIII PPP
"Pak wapres sudah menyetujui untuk menutup Muktamar, jam 11 siang kita penutupan hari ini," kata Formatur Kepengurusan DPP PPP periode 2016-2021, Amir
Penulis: Muh. Hasim Arfah | Editor: Anita Kusuma Wardana
Laporan Wartawan Tribun Timur, Hasim Arfah
TRIBUN-TIMUR.COM, JAKARTA-Wakil Presiden Jusuf Kalla akan menutup rangkaian Muktamar VIII PPP di Asrama Haji Pondok Gede, Jl Raya Pondok Gede, Jakarta Timur, Minggu (10/4/2016).
"Pak wapres sudah menyetujui untuk menutup Muktamar, jam 11 siang kita penutupan hari ini," kata Formatur Kepengurusan DPP PPP periode 2016-2021, Amir Uskara.
Amir mengatakan setelah pemilihan ketua umum, panitia langsung mendapatkan kepastian Jusuf Kalla.
"Kita langsung dapat kepastian beliau," katanya.
Sementara itu, Sekretaris Wilayah DPW PPP Sulawesi Barat menyambut baik kedatangan presiden dan wakil presiden RI.
"Alhamdulillah, pemerintah memberikan dukungan kepada kita," katanya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa PPP sudah saatnya islah.
"Sekarang bukan lagi pertarungan antara individu, golongan. Sekarang pertarungan antara negara," kata politisi PDIP ini.
Pengamat Politik Universitas Muhammadiyah Makassar, Dr Arqam Azikin mengungkapkan sebaiknya Djan Faridz masuk gabung dalam kepengurusan ketua umum DPP PPP M Romahurmuziy.
"Jajaran di DPP yang pas yakni wakil ketua umum, ini bila Djan mau melihat PPP secepatnya bergerak ikut dalam konsolidasi dan even politik berikutnya," kata Arqam.
Jika, lanjut Arqam, Djan sudah tidak mau gabung, sebaiknya Romy dan jajarannya tidak perlu lagi memasukkan di jenjang manapun, karena sudah ada tanda-tanda tidak ingin melihat PPP berkembang.
"Kehadiran KH Ma'moen Zubair sebagai ulama sepuh PPP dan Presiden Jokowi membuka Muktamar, itu harusnya jadi tanda isyarat bagi Djan itu menyatukan diri dlm Rumah PPP kembali," kata Pendiri Sekolah Kebangsaan ini.