Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

FIK Minta KPK Awasi Ranperda KSP Reklamasi CPI di Makassar, 'Lihat Kasus Sanusi'

Proyek yang digarap Ciputra Surya Tbk bekerja sama PT Yasmin Bumi Asri, reklamasi pantai seluas 157 hektar.

Editor: Ilham Mangenre
FIK Minta KPK Awasi Ranperda KSP Reklamasi CPI di Makassar, 'Lihat Kasus Sanusi' - pantaucip_20160316_210431.jpg
TRIBUN TIMUR/MUHAMMAD ABDIWAN
Gubernur Sulsel Syahrul yasin Limpo dan Wali Kota Makassar memperhatikan miniatur bangunan (maket) kawasan CPI di kantor Ciputra Citraland city CPI, Rabu (16/3/2016). Proyek CPI dikerjakan Kelompok Usaha Ciputra Group dan PT Yasmin Bumi Asri (YBA) membentuk JO (join operations atau kerja sama operasi mengembangkan megaproyek Centre Point of Indonesia (CPI) yang akan menjadi ikon Kota Makassar di atas lahan seluas 1.000 hektare (ha). tribun timur/muhammad abdiwan
FIK Minta KPK Awasi Ranperda KSP Reklamasi CPI di Makassar, 'Lihat Kasus Sanusi' - battcpi_20160316_195914.jpg
TRIBUN TIMUR/MUHAMMAD ABDIWAN
Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo meletakkan batu pertama di kawasan Center Point of Indonesia (CPI), Jl Metro Tanjung Bunga, Makassar, Sulsel, Rabu (16/3/2016). Hadir dalam peresmian Masjid CPI ini yakni Ketua MUI Sulsel AGH Sanusi Baco, Ketua DPRD Sulsel M Roem, Wakil Gubernur Agus Arifin Nu mang, Sekda Sulsel Abdul Latief dan Wali Kota Makassar Danny Pomanto. tribun timur/muhammad abdiwan
FIK Minta KPK Awasi Ranperda KSP Reklamasi CPI di Makassar, 'Lihat Kasus Sanusi' - jembacpi_20160301_224017.jpg
TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR
Kondisi jembatan yang menghubungkan dua kawasan Centre Point of Indonesia (CPI) Makassar yang terekam dari udara menggunakan Drone, Selasa (1/3/2016). Jembatan berbentuk tongkonan ini memiliki panjang 80 meter dan lebar 40 meter. Hingga kini, proyek jembatan itu telah menelan anggaran sebesar Rp101,5 miliar. TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR
FIK Minta KPK Awasi Ranperda KSP Reklamasi CPI di Makassar, 'Lihat Kasus Sanusi' - membangun-jembatan-center-point-of-indonesia_20151206_232810.jpg
TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR
Pekerja membangun jembatan Center Point of Indonesia (CPI) di kawasan Pantai Losari, Makassar, Minggu (6/12/2015).
FIK Minta KPK Awasi Ranperda KSP Reklamasi CPI di Makassar, 'Lihat Kasus Sanusi' - cpi14_20151214_224057.jpg
TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR
Para pekerja tengah mengerjakan proyek pembangunan Wisma Negara di kawasan Centre Point of Indonesia, Makassar, Senin (14/12/2015). Wisma ini nantinya akan menjadi kebanggaan masyarakat Sulsel. TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR

Hari itu, Danny bilang Yes "Artinya kalau dulu saya ngomong itu salah karena persyaratannya belum terpenuhi kalau saya ngomong sekarang baik karena persyaratannya sudah terpenuhi artinya dulu saya ngomong salah dan sekarang saya ngomong sudah benar artinya tidak ada kata saya yang bohong dari dulu," kata Danny kepada tribun-timur.com, Jumat (5/9/2014) siang.

Di hari yang sama, kemarin, tiga dari empat pejabat otoritatif soal izin dan pemerintah di Pemkot Makassar ketika itu, justru mengatakan; No.

Tiga pejabat eselon yang berkata tidak itu, adalah Kadis Tata Ruang Irwan R Adnan.

"Belum pernah ada izinnya itu CPI."

Kabag Pemerintahan Pemkot (Sri Sulsilawati) juga bilang tidak.

"Setahuku belum, tapi tanya kabag pertanahan." Penegasan CPI tidak berizin juga, dikemukakan Kabag Pertanahan Makassar (Mario Said).

"Belum ada izin dan proses rekomendasi reklamasi CPI,"

Sedangkan yang masih ragu adalah Kepala Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Kota Makassar, M Jamain.

"Saya tidak tahu," katanya.

Tribun kemudian menanyakan alasan izin dan rincian izin yang dimaksud Danny namun Danny enggan merinci.

"Izin seperti dokumen perizinan atau rekomendasi pemanfaatan ruang, rekomendasi Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah (BKPRD) Kota Makassar, izin lokasi reklamasi."

Selanjutnya, izin pelaksanaan reklamasi, analisis mengenai dampak lingkungan atau amdal, perjanjian kerja sama dengan Pemkot Makassar, dan rekomendasi Menteri Perhubungan.

"Sekarang semua persyaratan sudah dipenuhi, jangan selalu membenturkan saya dengan orang lain, semoga Allah memberikan ganjaran kepada Anda sesuai apa yang ada dalam hatimu dan pikiranmu, Insya Allah," tulis Danny.

"Kalau Anda bermaksud jahat dan ada konspirasi Insya Allah, Allah akan memperlihatkan kekuasaan dan kebesarannya," tegasnya.

Kabag Pertanahan Makassar Mario Said menyampaikan selama bagian pertanahan "pisah" dari bagian tata Pemerintahan, tidak pernah ada proses izin dan rekomendasi reklamasi CPI.

"Iye belum ada izinnya itu CPI. Saya selama ini belum pernah ada proses rekomendasinya, kan izin itu harus melalui rekomendasi wali kota, baru disposisi setelah izin 123, banyak dinas harus dilalui,"katanya.

Kordinator Kopel Indonesia Syamsuddin Alimsyah tidak heran jika Danny Pomanto berang ditanya soal CPI.

"Danny dulu yang gambar itu CPI," kata Syamsuddin kepada tribun, Jumat (5/9/2014).

Syamsuddin mengingatkan agar Pemkot Makassar berhati-hati soal CPI karena bermasalah. Ia bahkan menantang Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo bicara dugaan korupsi APBD Sulsel Rp 164,1 miliar untuk CPI.

"Semakin banyak komentar semakin terbuka masalahnya. Data Kopel itu kuat. Itu sudah melalui tahapan penelitian yang panjang. Bagaimana gubernur mempertanggungjawabkan anggaran CPI?. Dulunya (CPI) untuk istana negara dan sudah ratusan miliar uang APBD habis ke sana. malah sampai harus ngutang Rp 23 miliar. Sekarang malah dia (SYL) ubah menjadi istana rakyat. Penyusunan anggaran itu tidak bisa dilakukan tiba masa tiba akal. Dia harus terencana dan melalui kajian yang komprehensif. Dan terpenting harus melalui persetujuan DPRD," jelas Syamsuddin.

CPI adalah kawasan megaproyek multifungsi yang digagas Gubernur Sulsel

Syahrul Yasin Limpo (SYL) pada tahun pertama periode perdana pemerintahannya di Sulsel, 2009.

Syahrul berencana di kawasan seluas 157 hektar itu akan dibangun pusat bisnis, hotel, perkantoran, hiburan modern, dan lapangan golf, busway, monorel, helipad, dan seterusnya.

Proyek yang tidak masuk RPJMD Syahrul-Agus ini punya dua nama setelah sekali ganti nama. Awalnya, dinamakan Equilibrium Center Park (ECP).

Belakangan, berubah nama jadi Center Point of Indonesia (CPI) atau Central of Indonesia (COI).(tribun-timur.com/ilo)


Sumber: Tribun Timur
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved