FPI Sulsel Minta Densus 88 Dibubarkan
Dalam orasinya, Panglima FPI Sulsel M Rahman mengatakan 120 orang terduga teroris dibunuh tanpa melalui proses pengadilan.
Penulis: Muh. Hasim Arfah | Editor: Ina Maharani
Laporan Wartawan Tribun Timur, Hasim Arfah
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Anggota Front Pembela Islam (FPI) Sulsel melakukan demonstrasi supaya pemerintah dan Polri membubarkan Detasemen Khusus (Densus) 88 di Sekretariat DPRD Sulsel, Jl Urip Sumohardjo, Makassar, Sulsel, Rabu (30/3/2016).
FPI bergabung bersama dengan Forum Mubaligh, Dai, dan Tokoh Ulama (Formudatu) Sulsel bersama dengan enam belas organisasi masyarakat (Ormas) Islam.
Dalam orasinya, Panglima FPI Sulsel M Rahman mengatakan 120 orang terduga teroris dibunuh tanpa melalui proses pengadilan.
"Belakangan ini kita digegerkan dengan peristiwa geng motor, Polda Sulselbar menyerahkan mereka ke pengadilan. Mengapa 120 orang ini tak diserahkan ke pengadilan, mengapa mereka dibunuh," ujar M Rahman.
Sementara itu, Penasehat PD Muhammadiyah Makassar, KH Sirajuddin mengungkapkan fakta perlakuan Densus 88.
"Seorang guru ngaji Siyono (warga Dukuh Brengkungan RT 011/RW 005 Pogung Cawas Klaten yang ditangkap oleh Densus 88 pada hari Selasa (9/3/2016) meninggal dunia dalam penahanan), sehingga Muhammadiyah membentuk posko pengaduan dan bantuan hukum di PP Muhammadiyah," ujar sepuh KPPSI ini.
Dengan tangan bergetar, Mertua Rektor Unismuh Makassar Irwan Akib ini pun mengucapkan takbir berulang kali. (*)
Caption: Anggota Front Pembela Islam (FPI) Sulsel melakukan demonstrasi supaya pemerintah dan Polri membubarkan Detasemen Khusus (Densus) 88 di Sekretariat DPRD Sulsel, Jl Urip Sumohardjo, Makassar, Sulsel, Rabu (30/3/2016).