Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Rencana Penggusuran Nusantara

Jika THM di Jl Nusantara Digusur, Ketua AUHM: Kami Siap Mati

Zulkarnaen menegaskan Nusantara yang memiliki image prostitusi di Makassar, menurutnya adalah hal yang salah besar.

Penulis: Saldy Irawan | Editor: Ina Maharani
zoom-inlihat foto Jika THM di Jl Nusantara Digusur, Ketua AUHM: Kami Siap Mati
Tribun/Hasrul
Ketua harian AUHM Zulkarnain Ali Naru

Laporan wartawan Tribun Timur, Saldy

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Jangan samakan Nusantara dengan Kalijodo di Jakarta. Kami siap mati jika ada yang mengganggu.

Hal itu diungkapkan oleh Ketua Asosiasi Usaha Hiburan Makassar (AUHM) Zulkarnaen Ali Naru, Senin (28/3/2016), saat dikonfirmasi mengenai rencana Pemkot Makassar mengubah kawasan hiburan malam Nusantara menjadi Kawasan Kuliner.

Zulkarnaen menegaskan Nusantara yang memiliki image prostitusi di Makassar, menurutnya adalah hal yang salah besar.

Ia berani meyatakan bahwa seluruh pekerja malam tidak semua pekerja seks.

"Jangan salah Bos, disini ada yang berkeluarga, ada janda, dan pelajar," kata Zulkarnaen.

Ia mengaku dirinya bukan Daeng Azis Kalijodo yang mengatur atau bisa menyetir pekerja dan pengusaha di Nusantara, namun ia sebagai pemerhati pekerja hiburan malam memiliki kekuatan dalam menetapkan suatu komitmen di kawasan yang berhadapan dengan Pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar tersebut.

Saat ini, kata Zulkarnaen, sebanyak 8.616 pekerja hiburan malam dari 121 usaha.

Dari data tersebut, hanya sekitar 50an orang yang diindikasi yang betul-betul pekerja seks.

"Mereka pekerja itu bukan orang lokal, semua perempuan pendatang," ujarnya.

Meski dia pendatang, namun AUHM tetap melindunginya, baik keamanan ataupun pendampingan hukum jika terjadi sesuatu dengan pekerja hiburan malam.

Yang menjadi keresahan bagi Zulkarnaen adalah perempuan yang mencari pria hidung belang dengan menunggu di pinggiran jalan.

Ada 16 titik di antara sekat Jl Nusantara, tempat mereka menunggu pria hidung belang.

"Nah, dari situ sebenarnya yang menandakan bahwa Nusantara sebagai tempat sex. Transaksi di lokasi dan eksekusi di hotel," kata Zul sapaannya.

Berbeda dengan pekerja hiburan malam yang bekerja di Pub, Panti Pijat, dan Karaoke yang ada di Jl Nusantara, mereka akan diberhentikan bekerja ketika ketahuan melakukan transaski di saat jam bekerja.

Terkait dengan rencana Pemkot Makassar mengubah Jl Nusantara sebagai kawasan kuliner itu ditanggapi oleh Zulkarnaen.

Ia mengaku bahwa pihaknya telah melakukan duduk bersama terkait rencana Pemkot Makassar.

Seperti dengan kesepakatan, nantinya di Nusantara tidak ada lagi pelayanan kamar-kamar, atau tempat pijat dan tempat tertutup.

Nantinya, kawasan kuliner ini akan dibuat transfaran.

Tidak menutup kemungkinan Cafe, Mini Resto, dan Pub tetap ada di Nusantara.

"Catat terkait dengan pakaian belum diatur dalam komitmen bersama Pemkot," katanya, seraya sebut masih ada yang seksi.

Selain itu beberapa tempat usaha, akan dilakukan pemberhentian izin operasi.

Adapun tempat hiburan itu yakni Mirama, Nusa Dua, Raja Mas, Rimadona, Makassar Pab, Venus, Mentari, dan Wisata.

Hal ini telah disepakati bahwa akan diadakan perbaikan citra dan penataan yang lebih positif serta meniadakan segala bentuk usaha yang teridentifikasi sebagai prostitusi.

Selain itu, perbaikan citra Nusantara ini akan dibuka cuma satu arah dari arah Tol, selain itu akan diadakan pedestrian, pembuatan teras untuk cafe disertai penataan eksterior untuk usaha-usha hiburan yang ada.

"Nanti itu tak ada lagi bilboar, karena rencana Pemkot akan tanam pohon besar pengganti dari Bilboar," katanya.

Dengan penurunan neon box atau billboard menjadi pohon itu akan menjadi jalur sehat bagi para pejalan kaki maupun para pengendara.

Konsep ini kata Zul adalah rintisan Danny Pomanto, yakni konsep C5 : Coto, Cafe, Corridor and Culiner Centre.

# Biodata
● Zulkarnaen Ali Naru,
● Pengurus PWI Sulsel 2015 ~2020
● Pendidikan akhir Sarjana S1 Arsitektur UMI Makassar
● Pekrjaan Dirut PT. Wahana Archimedia, Ketua Harian Asosiasi Usaha Hiburan Makassar (AUHM).

● Riwayat

AUHM didirikan tahun 1991 atas prakarsa Walikota Malik B. Masry.

Saat ini organiasai yang ia pimpin beranggotakan 112 usaha hiburan terdiri dari usaha diskotik, klab malam, pub, bar, karaoke, rumah bernyanyi keluarga, bilyard dan cafe serta resto live music

Adapu jumlah tenaga kerja pada usaha anggota total 8616 jiwa. (Sal)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved