Balita Tanpa Lubang Anus di Maros Sudah Dioperasi di RS Wahidin
Furnaniati mengatakan, Selasa (15/3/2016) anak keempatnya tersebut dirujuk ke RS Wahidin Sudirohusodo untuk menjalani operasi.
Penulis: Ansar | Editor: Anita Kusuma Wardana
Laporan Wartawan Tribun Timur, Ansar Lempe
TRIBUN TIMUR.COM, MAROS - Balita Muhammad Ali, yang lahir tanpa lubang anus Jumat pekan lalu di rumah bersalin di Bontoa Kecamatan Mandai, Maros dirujuk ke RS Wahidin, Senin malam kemarin.
Balita dari pasangan Budi (41) dan Furnaniati (30) warga BTN GMI blok D20 Bontoa tersebut sempat dirawat inap di ruang perawatan bayi RSUD Salewangang Maros selama dua hari setelah dirujuk pada Sabtu pekan lalu.
Furnaniati mengatakan, Selasa (15/3/2016) anak keempatnya tersebut dirujuk ke RS Wahidin Sudirohusodo untuk menjalani operasi. Pasalnya, Salewangang Maros belum memiliki alat yang memadai.
"Alhamdulillah, sudah dioperasi. Selang saluran pembuangan kotoran yang terpasang di mulut anak saya sudah dilepaskan. Hanya selang oksigen saja yang masih terpasang di hidungnya, untuk membantu pernapasan," katanya.
Saat ditemui di Salewangang, sesekali balita tersebut menangis. Furhaniati juga tak mampu menahan tangisnya. Dia terus mengusap kepala putranya yang masih terbaring lemas di dalam inkubator.
Dia masih khawatir dengan biaya Rp 50 juta untuk persiapan operasi anaknya. Meski Pemerintah sudah menyarankannya untuk segera mendaftar di Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).
Dia tidak terlalu berharap banyak. Pasalnya, Dia hanya diberikan waktu dalam 24 jam untuk mengurus berkas BPJS tersebut.
"Saya sangat bersyukur setelah anak saya ini dioperasi dan kondisinya sudah mulai membaik. Tapi saya masih bingung, dimana mencari uang untuk biaya operasinya. Sementara saya belum bisa mengurus kartu Jaminan Kesehatan dalam waktu dua hari," ujarnya.
Furhaniati berharap ada donatur yang mau membantu meringankan beban biaya pengobatan anaknya. Meski berharap bantuan, dia tetap berusaha mengumpulkan uang dengan menjual barang berharganya.
"Saya sudah mulai mengumpulkan dana pribadi dari hasil penjualan barang-barang kami di rumah,” ujarnya.