Jl Nusantara Bakal Dijadikan Kawasan Kuliner
Wali Kota Makassar Danny Pomanto mengatakan pemerintah ingin menata Nusantara tanpa harus jatuh korban.
Penulis: Saldy Irawan | Editor: Anita Kusuma Wardana
Laporan wartawan Tribun Timur, Saldy
TRIBUN-TIMUR.COM,MAKASSAR - Pemerintah Kota Makassar menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan pemilik usaha, dan pengelola kawasan Nusantara, Senin (14/3/2016).
Hal tersebut tak lain, atas agenda penataan Jalan Nusantara menjadi pusat kuliner.
Wali Kota Makassar Danny Pomanto mengatakan pemerintah ingin menata Nusantara tanpa harus jatuh korban. Olehnya itu, ia akan lakukan dengan damai tanpa paksaan, tanpa penggusuran, dan tanpa PHK.
"Pemerintah tidak akan mematikan bisnis pengusaha. Tetapi bisnisnya harus sehat, bebas dari prostitusi dan narkoba," kata Danny.
Danny menyebutkan di pusat kuliner nusantara nanti, akan disediakan beraneka ragam kuliner khas Makassar, seperti Coto, dan Pallu Basa, serta cita rasa kopi lokal seperti kopi Toraja, dan Kopi Borong.
Agar tertata rapi, nantinya Jl Nusantara akan dilakukan rekayasa jalan. Hal tersebut agar bisa diakses bagi kendaraan dari arah dan menuju Tol.
Agar penataan Nusantara berjalan lancar, Pemkot Makassar akan mempermudah pengurusan izin bagi pengusaha yang ingin beralih ke usaha kuliner, bahkan pengurusan izin bakal digratiskan.
"Kita menginginkan penataan Nusantara sebagai pusat kuliner berjalan damai, tidak ada kisruh. Pemerintah, pengusaha, dan masyarakat," katanya.
Pengelola Nusantara yang diwakili Ketua Asosiasi Usaha Hiburan Malam (AUHM), Zulkarnain Ali Naru, menyatakan siap bekerjasama dengan Pemerintah Makassar.
"Panti pijat yang selama ini menjadi persoalan telah kita sepakati, tidak menunggu sampai izin berakhir akan kita hentikan beroperasi. Sebelum Ramadhan, tuntas, tidak ada lagi panti pijat yang beroperasi di Nusantara," kata Zulkarnain.
Sekadar diketahui, dari hasil pertemuan itu, direncanakan Mei Jl Nusantara sudah efektif menjadi lokasi atau pusat jajanan kuliner.(*)