Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Gerhana Matahari Total 2016

BMKG: GMT Muncul 350 Tahun Sekali di Lokasi Sama

Ade menjelaskan penyebab sehingga lintasan Gerhana Matahari di Makassar hanya sebagian, karena faktor orbit revolusi dan rotasi dari bumi

Penulis: Hasan Basri | Editor: Anita Kusuma Wardana
TRIBUN TIMUR/MUHAMMAD ABDIWAN
Detik-detik terjadinya Gerhana Matahari Total saat diabadikan dari Desa Kelora, Desa Poso Pesisir Utara, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Rabu (9/3/2016). Gerhana Matahari Total melintasi di 12 provinsi di Indonesia, hari ini. Indonesia merupakan negara satu-satunya yang dapat menikmati Gerhana Matahari Total. 

Laporan wartawan Tribun Timur Hasan Basri

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR-Gerhana Matahari Total (GMT) merupakan fenomena langka. Sebab, GMT hanya terjadi sekali dalam 350 tahun ditempat yang sama.

Hal itu disampaikan oleh Badan Metereologi dan Klimatologi Geofikasika (BMKG).

"Perhitungan gerhana matahari total akan berulang secara periodik sekitar 350 tahun di lokasi yang sama,"kata Kepala Stasiun Observaso dan Informasi Stasiun Geofikasi BMKG , Ade Perdana Suhendratman, Rabu (9/3/2016).

Ade menjelaskan penyebab sehingga lintasan Gerhana Matahari di Makassar hanya sebagian, karena faktor orbit revolusi dan rotasi dari bumi terhadap matahari dan revolusi bulan terhadap bumi.

Posisi matahari bulan dan bumi di Makassar berbeda dengan di wilayah Palu. Lintasan Gerhana Matahari di Makassar hanya mengalami gerhana 9,02%.

"Kalau makassar tadi pagi hanya mengalami gerhana matahari sebagian. Bukan gerhana matahari total jadi dampaknya langit tidak gelap total karena masih ada cahaya matahari yang tidak tergerhanai oleh bulan,"jelasnya. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved