Gerhana Matahari Total
Sambut Gerhana Matahari, Warga Dusun Manjalling Maros Bikin Kue Sakko- Sakko
Tradisi kue sakko- sakko di desa tersebut dimulai sejak tahun 1984.
Penulis: Ansar | Editor: Anita Kusuma Wardana
Laporan Wartawan Tribun Timur, Ansar Lempe
TRIBUN-TIMUR.COM, MAROS - Warga Dusun Manjalling, Desa Alatenggae, Kecamatan Bantimurung Maros berlomba- lomba membuat kue Sakko- sakko untuk menyambut Gerhana Matahari, Selasa (8/3/2016).
Seorang warga, Haji Norma mengatakan, selain Sakko- sakko, warga juga membuat buras. Tradisi kue sakko- sakko di desa tersebut dimulai sejak tahun 1984.
Jika kue itu dimakan, sebaiknya warga yang mengkomsumsi diam dan hanya menikmati rasanya yang enak dan gurih.
Pasalnya, jika memakan sakko- sakko itu sambil berbicara, warga akan batuk - batuk dan bahannya akan melengket di bibir. Kue itu sengaja dibikin untuk dimakan saat gerhana matahari.
Warga yang memakannya akan diam saat gerhana matahari. Warga di desa tersebut memang memiliki tradisi diam saat gerhana berlangsung.
Selain dicicipi saat gerhana matahari, kue yang berbahan tepung beras biasa, parutan kelapa, telur dan garam serta gula tersebut, diyakini warga untuk mempercepat proses gerhana.
Jika gerhana terlalu lama, maka hal itu akan menggangu aktivitas mayarakat yang mayoritas berprofesi sebagai petani.
Untuk membuat kue tersebut membutuhkan waktu beberap menit. Sebelum digoreng dengan menggunakan kayu bakar, bahan dari tepung beras, kelapa, garam dan telur tersebut diaduk hingga rata di sebuah baskom.
Jika tersebut siap dicicipi, kue itu disimpan di piring. Hal itu karena kue itu masih menyerupai tepung beras. Hanya saja, rasanya yang berbeda.(*)