Sambil Main Domi, Warga Jeneponto Cerita Pengalaman Gerhana 83
"Waktu itu saya dengar anak-anak ayam dan kuda berteriak-teriak, terus ibu saya waktu itu ambil baskom lalu di isi air," tambah Baso.
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUNJENEPONTO.COM, TAMALATEA - Hampir setiap malam, warga Lingkungan Pammanjengan, Kelurahan Bontotangnga, Kecamatan Tamalatea, Kabupaten Jeneponto, bermain domino di kolong rumah salah seorang warga.
Malam ini, Selasa (8/3/16), permainan domino menjadi lebih seru karena sambil berbagi cerita masa kecil, pada tahun 1983, saat gerhana matahari total (GMT) terjadi di Sulsel.
Tribunjeneponto.com, ikut nimbrung mendengar kisah para orang tua ini.
Baso (59), mengatakan, "itu waktu langsung gelap, saya di rumah disuruh sama ibu tutup mata, jadi saya tutup mataku pakai kardus lalu saya di suruh masuk kamar," kenang Baso dalam bahasa Makassar.
"Waktu itu saya dengar anak-anak ayam dan kuda berteriak-teriak, terus ibu saya waktu itu ambil baskom lalu di isi air," tambah Baso.
Sementara Samsu (46), mengaku juga disuruh orangtuanya tutup mata, tapi karena penasaran dia coba mengintip dengan membuka sedikit matanya.
“Saya lihat matahari bergeser lalu terang. Memang lain-lain’ki mataku kurasa waktu itu karena gelap baru langsung terang,"ujar Samsu.
Menurut Yunus (45), ibunya memintanya tidak turun dari rumah panggungnya dan disuruh membungkus badannya dalam sarung.
Lain lagi kisah Rewa (67). Dia menuturkan, pada saat gerhana tahun 1983, ibunya dan ibu-ibu tetangganya, menggoreng jagung untuk persediaan makanan.
“Waktu itu diperkirakan gerhana mau berlangsung lama, padahal sebentar sekali’ji," ujar Rewa, tertawa.