DDI Jadi Peserta KTT OKI di Jakarta
Prof Dr HM Faried Wadjedy, Lc mendapat undangan langsung menghadiri acara yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta.
Penulis: Thamzil Thahir | Editor: Anita Kusuma Wardana
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR-Ormas Keagaman Darul Dakwah wal Irsyad (DDI) mendapat kesempatan diundang menjadi peserta Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Konferensi Islam (OKI) di Jakarta pada 6-8 Maret 2016.
Ketua Dewan Pembina Pengurus Besar DDI Anre Gurutta, Prof Dr HM Faried Wadjedy, Lc mendapat undangan langsung menghadiri acara yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta.
"Pagi ini, Gurutta Faried akan hadiri ramah tamah dengan peserta lain dengan Presiden Jokowi di Istana Negara," kata Dr Fatmawati Hilal M.Ag, wakil sekretaris PB DDI dalam rilis yang diterima Tribun, kemarin.
Indonesia menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Konferensi Islam (OKI) di Jakarta pada 6-7 Maret 2016.
KTT tersebut akan dikuti 56 kepala negara dan pemerintahan, empat pengamat, antara lain Amerika Serikat, Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Uni Eropa.
Sekretaris Kabinet Pramono Anung usai rapat terbatas kabinet di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu, mengatakan
Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi menambahkan, KTT tersebut dilatarbelakangi situasi dunia terkait masalah Palestina. KTT itu, kata Menlu, merupakan bentuk komitmen Indonesia dalam perdamaian dunia.
KTT diharapkan membantu OKI dalam menyelesaikan masalah Palestina dan mencoba membuat terobosan perdamaian di Timur Tengah. "Ini sejalan Presiden yang mengirimkan pesan damai untuk Timur Tengah," ujar Retno.
Ia mengatakan, hasil yang diharapkan dalam pertemuan itu adalah adanya dukungan politik penyelesaian masalah Palestina.
Pada 6 Maret 2016, kata dia, akan belangsung pertemuan tingkat Menlu, pertemuan tingkat pejabat senior (senior official meeting). Kemudian pada 7 Maret 2016 baru digelar KTT yang dihadiri para kepala negara dan kepala pemerintahan.
Menteri Sekretaris Negara Pratikno menambahkan, Indonesia bisa menyampaikan pesan damai dan demogratis melalui KTT Luar Biasa itu, termasuk pesan Indonesia merupakan negara Muslim terbesar yang damai, demokratis dan toleran.(*)