Ikan Bandeng Tunu Pararang Khas Kampung Tanarajae Pangkep
Kawasan ekowisata yang terdiri dari hamparan tambak dan hutan mangrove menyajikan kepiting dan ikan bandeng segar.
Penulis: Munjiyah Dirga Ghazali | Editor: Mahyuddin
TRIBUNPANGKEP.COM, LABAKKANG - Kampung Tanarajae yang berada di Desa Bontomanai, Kecamatan Labakkang, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan, tidak hanya menawarkan ekowisata saja, tapi juga kuliner khas.
Kawasan ekowisata yang terdiri dari hamparan tambak dan hutan mangrove itu juga menyajikan kepiting dan ikan bandeng segar diambil langsung dari tambak.
Cara membakar ikan bandeng di kampung tersebut berbeda dan lain daripada yang lain.
Sekretaris Dinas Pariwisata Pangkep, Ahmad Djamaan mengatakan kalau cara membakar ikan di kampung itu disebut tunu pararang.
Yaitu dengan menancapkan ikan yang ditusuk dengan kayu ke sekeliling api yang menyala.
“Kayu bakar disusun seperti api unggun lalu ikan ditancapkan di sekitar api,” kata Ahmad, Minggu (28/2/2016).
"Dulu orang di sana membakar dengan memakai kayu baku (mangrove) tapi sekarang mangrove sudah dilarang penebangannnya dan dilindungi, jadi mereka memakai kayu mangga atau batang kelapa," tambahnya.
Rasa ikan dengan cara tunu pararang punya perbedaan dengan ikan bakar yang disajikan dengan cara lain.
Ikan lebih terasa segar dan enak, apalagi jika disajikan dengan sambal racikan warga setempat.(*)