Setelah ‘Digituin’ DS Tidak Langsung Kabur, Ini Perlawanannya Bikin Saipul Jamil Salah Tingkah
Kakak kandung dan kakak ipar DS menceritakan secara detail detik-detik kejadian yang menimpa adik
TRIBUN-TIMUR.COM - Kakak kandung dan kakak ipar DS menceritakan secara detail detik-detik kejadian yang menimpa adik mereka saat menginap dirumah artis dangdut Saipul Jamil Kamis pekan lalu.
Hal itu diungkapkan keluarga DS dalam acara Apa Kabar Indonesia TVOne Selasa (23/2/2015).
Kakak kandung DS, P mengungkapkan jika adiknya berteriak mengucapkan istighfar saat Ipul mencoba melakukan perbuatan tak senonoh.
"Astaghfirullahaladzim," teriak DS yang langsung meninggalkan Ipul.
Namun, DS, kata P, tak langsung kabur. Ia malah sempat mendatangi Saipul dan bertanya karena penasaran.
"Kok saya diginiin, kok abang tega sih," lontar DS pada Saipul.
Apa jawaban Saipul Jamil?
Ipul langsungsung salah tingkah dan meminta DS untuk mandi lalu salat subuh.
"Kamu mau duit gak. Dah mandi sana, buat salat subuh," ucap kakak DS menirukan ucapan Saipul Jamil.
Dijelaskan kakak korban, ketika Saipul Jamil mandi, pembantu sudah terlihat beres-beres rumah.
Semua pintu rumah sudah terbuka. Saat itulah DS kabur dari rumah Saipul Jamil.
"Cari security, keamanan, minta diantarkan ke Polsek," bebernya.
Karena panik, DS bahkan belum mengenakan sepatu miliknya, ia hanya menenteng menuju pos keamanan kompleks.
Di pos keamanan, DS menceritakan perihal kejadian di rumah Saipul Jamil.
Awalnya, satpam di kompleks tempat rumah Saipul Jamil tak percaya.
Hingga akhirnya mengantarkan untuk melaporkan ke Polsek, karena DS tak membawa sepeda motor.
"Awalnya security kompleks juga gak percaya," katanya.
DS Selalu Begini Jika Subuh
Osner Johnson, Kuasa hukum DS, korban pencabulan Saipul Jamil mengatakan kliennya hingga kini masih trauma.
Ia mengatakan ibunda DS tak bisa meninggalkan anaknya yang terus dihantui rasa takut atas peristiwa yang baru saja menimpanya.
Ibunda DS kepada Osner mengatakan, anaknya suka teriak histeris jika ingat kejadian itu.
"DS kini minder. Setiap jam 04:00 WIB Subuh, dia (DS) suka mengigau dan berteriak," ungkap kuasa hukum DS Osner Johnson Senin (22/2/2016).
Rupanya, aib yang dialami DS ini pun berpengaruh pada keluarga besarnya. "Keluarganya merasa dirugikan, dan malu atas kejadian ini," lanjut Johnson.
Bahkan kata Osner, ibunda DS yang merupakan tulang punggung keluarga tak lagi bisa bekerja karena malu.
Jalan Damai
Kuasa hukum Saipul Jamil, Roland dan Kasman Sangaji, menawarkan jalan musyarawah kepada korban pencabulan penyanyi dangdut tersebut.
"Musyawarah kita buka tahap demi tahap, kita membuka pintu untuk itu. Tapi tentukan dulu, kami membuka pintu maaf terhadap pelapor, bukan korban," kata Kasma dalam konferensi pers di rumah Saipul Jamil di kawasan Pegangsaan, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Minggu (21/2/2016).
Tim pengacara Saipul menganggap DS bukan korban, melainkan pelapor. Ia menekankan kasus ini menyebabkan kerugian pada Saipul Jamil, bukan pada korban.
"Karena Mas Ipul sudah rugi secara materiil, imateriil tidak bisa diukur, beban mental, psikologis juga. Tapi kami tahu pentingnya silaturahim. Untuk itu pihak kami membuka pinta maaf untuk pelapor," ujar Kasman lagi.
Bahkan Roland yang masih merupakan tim kuasa hukum Ipul membandingkan kasus ini dengan kasus kecelakaan yang sempat dialami Ipul dan sang istri, Virginia beberapa waktu lalu. Kasus ini juga sempat ditangani oleh Roland.
"Pernyataan bahwa DS itu korban itu tidak benar, beliau tidak mngalami kerugian materiil, dan tidak mengalami cacat tubuh. Seharusnya itu bisa diselesaikan secara mufakat, kalau yang cacat aja bisa diselesaikan. Kenapa yang tidak cacat tidak rugi tidak mau berdamai?" tuntas Roland.
DS melaporkan Saipul Jamil ke Polsek Kelapa Gading karena mengalami pelecehan seksual dari penyanyi dangdut itu.
Setelah diperiksa selama beberapa jam, Saipul ditetapkan sebagai tersangka kasus pencabulan terhadap remaja di bawah umur.
Menurut Kapolsek Kelapa Gading, Kompol Ari Cahya Nugraha, Saipul sudah mengakui perbuatannya. Pengakuan itu diperkuat keterangan empat saksi yang diperiksa polisi.