Beruntungnya Belitung Jadi Jalur Gerhana Matahari Total
Satu kapal layar bermotor asing bahkan sudah ada yang 'terparkir' di kawasan ini jelang momen GMT.
Penulis: Aqsa Riyandi Pananrang | Editor: Anita Kusuma Wardana
Laporan Wartawan Tribun Timur, Aqsa Riyandi Pananrang
TRIBUN-TIMUR.COM, BELITUNG-Gerhana Matahari Total (GMT) diprediksi akan terjadi di 10 provinsi se-Indonesia. Salah satunya di Provinsi Bangka Belitung. Untuk Sulawesi di Luwuk, Sulawesi Tengah (Sulteng).
Selain itu, sejumlah daerah lain di Indonesia juga bisa menyaksikan Gerhana Matahari Sebagian termasuk Kota Makassar dan Manado, Sulawesi Utara (Sulut).
Secara kebetulan, Tribun berada di Belitung hanya minus 17-19 hari jelang GMT, 17-19 Februari, sebagai salah satu peserta XL Media Gathering 2016 yang berlangsung di daerah ini.
Tentu saja bukan berkesempatan menyaksikan peristiwa langka itu karena masih setengah bulan lagi. Tapi sedikit mulai merasakan atmosfir jelang peristiwa astronomi yang baru terulang lagi setelah 350 tahun tersebut.
Meski selama tiga hari di Belitung belum terlihat sosialisasi massif melalui spanduk maupun alat peraga lainnya.
Tapi warga lokal utamanya pelaku wisata mengkampanyekannya melalui berbagai media baik media sosial, internet, maupun dari mulut ke mulut, kepada warga pendatang termasuk kami yang kebetulan berwisata ke daerah ini beberapa pekan jelang momen tersebut.
Salah satunya Ryan, pemandu wisata rombongan kelompok A dan B XL Media Gathering, bersama rekan-rekannya. Dalam berbagai kesempatan, dia dengan bangga menceritakan beruntungnya Belitung dan Beltim menjadi jalur GMT.
Tak sekali. Tapi beberapa kali. "Gerhana matahari total akan terlihat di Belitung selama dua menit. Kalau mau ke sini bisa segera diagendakan karena apa-apa serba penuh seperti hotel," kata pria yang sudah tiga tahun menjadi tour guide di atas bus dalam perjalanan dari Tanjung Pandan, Belitung, ke Manggar, Beltim.
Menurutnya, turis mancanegara juga dipastikan berbondong-bondong ke daerah ini. Mayoritas turis dari Australia. Masuknya turis ke daerah berjuluk Negeri Laskar Pelangi ini bahkan biasanya langsung melalui laut.
Wisatawan datang dengan kapal pribadi ke Belitung dan membuang jangkar tak jauh dari bibir Pantai Kelayang yang bisa ditempuh dari Belitung sekitar 15 menit saja. Satu kapal layar bermotor asing bahkan sudah ada yang 'terparkir' di kawasan ini jelang momen GMT.
"Ini (kapal layar) sudah masuk sejak pekan lalu," ujar Komeng, rekan pemandu wisata lainnya di atas kapal motor yang membawa rombongan melakukan tur wisata disejumlah pulau di Belitung. Pulau tersebut seperti Pulau Lengkuas, Pulau Kepayang, Pulau Kelayang, sampai Pulau Pasir yang muncul dan tenggelam seiring pasang surutnya air laut.
Apa yang disampaikan Ryan maupun Komeng juga diamini Agung, salah satu receptionist Hotel BW Suite Belitung saat ditanyai Tribun saat memproses check out, kemarin.
Hotel bintang empat ter wah di Belitung yang berlokasi di Jl Pattimura, bibir Pantai Tanjung Pandan ini menjadi tempat menginap sekitar 80-an peserta XL Media Gathering selama tiga hari dua malam. Hotel ini memiliki 202 kamar.
"Kalau untuk tanggal 8 dan 9 Maret sudah penuh. Untuk tanggal 10 masih ada," ujarnya. Menurutnya, pemesanan sudah masuk sejak bulan lalu.