Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Beruntungnya Belitung Jadi Jalur Gerhana Matahari Total

Satu kapal layar bermotor asing bahkan sudah ada yang 'terparkir' di kawasan ini jelang momen GMT.

Penulis: Aqsa Riyandi Pananrang | Editor: Anita Kusuma Wardana
KOMPAS/KARTONO RYADI
Keindahan Gerhana Matahari Total (GMT) yang banyak diburu orang. Foto ini diambil dari Pantai Penyak, 36 kilometer di selatan Pangkal Pinang, Bangka, Sumatera Selatan, saat terjadi GMT 18 Maret 1988. GMT akan kembali terjadi di wilayah Indonesia pada 9 Maret 2016. 

Tingginya kunjungan wisatawan domestik maupun mancanegara ke Belitung cukup beralasan. Dalam beberapa tahun terakhir ini sektor pariwisata di daerah penghasil timah, biji besi, dan kaolin, tersebut lagi naik daun. Tak hanya terkenal di Tanah Air tapi sampai mancanegara.

Daerah ini menjadi magnet wisatawan untuk terus datang dengan pilihan wisata pantai, pulau, danau budaya, seni, sejarah, tak terkecuali kuliner. Bekas galian tambang kaolin yang sudah berubah menjadi danau dengan berwarna biru muda hamparan 'pasir' putih dan air sekalipun menjadi magnet wisatawan karena keunikan dan keindahannya.

Lokasi wisata ini disebut Danau Kaolin. Apalagi banyaknya pantai dan pulau yang tersebar di Kepulauan Belitung maupun Bangka. Bahkan, kata Komeng saking banyaknya masih ada pulau-pulau lainnya yang masih belum dieksplor lebih jauh lagi.

Belum lagi obyek wisata kreatif karya putra Belitung seperti Andrea Hirata, melalui Museum Kata, museum kata pertama di Indonesia, yang berhasil menyedot turis berdatangan ke desa bernama Desa Gantong.

Pria inipun ikut berjasa memajukan pariwisata Bangka Belitung melalui novel karyanya Negeri Laskar Pelangi yang sudah dialih bahasakan dalam beberapa bahasa.

Puncaknya novel tersebut diangkat ke layar lebar, film Laskar Pelangi, tahun 2010 lalu yang membuat wisata Belitung dan Belitung Timur kian terkenal karena syuting film tersebut juga mengambil spot-spot keindahan pantai kawasan ini.

Nah, magnet inipun menarik perusahaan operator seluler PT XL Axiata mengajak jurnalis dari berbagai daerah untuk ikut mengabarkan kekayaan wisata Belitung dan Belitung Timur.

"Wisata Belitung lagi happening. Makanya kita tertarik menggelar gathering di sini sekaligus berperan memajukan dan terus mengembangkan pariwisata daerah ini," ujar Vice President Corporate Communication XL Axiata Turina Farouk.

Kian beruntunglah Belitung dan Belitung Timur perusahaan-perusahaan besar seperti XL yang berkomitmen mempromosikan dan ikut membangun wisata daerah ini.

Semakin beruntung lagi karena pada 9 Maret daerah ini adalah jalur GMT yang meski tanpa jor-joran promosi sudah menarik wisatawan ke daerah ini.

Kelangkaan momen yang hanya terjadi ratusan tahun sekalilah yang justru 'memaksa' warga dunia untuk mencari tahu tentang Belitung dan ingin datang melihat daerah ini. Lebih beruntung lagi bagi Ryan dan kawan-kawan, yang bisa terus mendapat job mengantarkan wisatawan. Belum lagi pelaku industri wisata yang bisa memanfaatkan peluang ini untuk mendongrak pendapatan.

Masyarakat pun bisa menangkap peluang ini untuk membuat industri pendukung lainnya seperti kuliner khas, suvenir, dan lainnya, untuk wisatawan.

Beruntung lagi bagi daerah karena perekonomian bisa terus bergerak tak hanya dari tambang, perkebunan sawit, tapi juga wisata. Apalagi kunjungan wisatawan dan tumbuhnya industri wisata tersebut bisa menambah pundi-pundi pendapatan asli daerah (PAD).(*)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved