Cerita dari Kalijodo
Lihat, Kuasai Kalijodo Daeng Aziz Naik Sedan Mewah dan "Sering Umrah"
Dia adalah penguasa di Kalijodo walau bukan pribumi.
TRIBUN-TIMUR.COM - Abdul Aziz alias Daeng Aziz, pria paruh baya yang banyak diperbicangkan terkait dengan rencana relokasi lokalisasi prostutisi dan perjudian, Kalijodo, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara.
Dia adalah penguasa di Kalijodo walau bukan pribumi.
Sesuai dengan namanya, Daeng Aziz adalah pendatang dari Sulawesi Selatan atau orang Bugis-Makassar.
Perantau Bugis-Makassar dikenal membekali diri falsafah tellu cappa atau tiga ujung.
Ketiga ujung itu, yakni cappa lila atau ujung lidah (diplomasi), cappa kawali atau ujung badik (senjata) dan cappa laso atau (maaf, ujung kelamin).
Apakah ini tampak pada sosok Daeng Aziz sehingga begitu ditakuti warga hingga pejabat di Jakarta?
Mungkin Anda dapat menilainya sendiri.
Daeng Aziz sempat “mencuri” perhatian pada Senin (15/2/2016), hari ini, saat mendatangi Komisi Nasional HAM dan DPRD Jakarta.
Dia mengendarai sedan merek Mercedez Benz C280 yang harga barunya Rp 650 juta hingga Rp 720.
[Mobil Mercedes Benz yang ditumpangi tokoh masyarakat Kalijodo, Daeng Aziz saat mendatangi Kantor Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, Jakarta Pusat pada Senin (15/2/2016). FOTO: KOMPAS.COM/ALSADAD RUDI]
Dia juga tampak memakai kalung dan cincin mirip emas.
Inikah bukti Daeng Aziz seorang kaya raya dari Kalijodo?
Tomi Lebang, perantau asal Makassar, Sulawesi Selatan yang bermukim di Tebet, Jakarta Selatan, menulis perspektif soal Daeng Aziz sebagai sesame perantau di Ibu Kota Negara.
Tulisan itu di-posting pada akunnya pada Facebook sejak, Minggu (14/2/2016).
Berikut selengkapnya: